Optimasi Kondisi Suhu Dan Kelembaban Serta Pengaruh Media Tanam Terhadap Keberhasilan Aklimatisasi Tanaman Karet Asal Embriogenesis Somatik

Abstract

Aklimatisasi merupakan periode kritis dalam perbanyakan tanaman melalui kultur jaringan. Kematian planlet akibat terjadinya perubahan kondisi lingkungan dari in vitro ke ex vitro sering terjadi pada periode tersebut, sehingga perlu dilakukan upaya memanipulasi kondisi lingkungan untuk memperoleh kondisi yang optimum. Penelitian bertujuan untuk mengoptimasi kondisi suhu dan kelembaban serta melihat pengaruh komposisi media tanam yang sesuai untuk proses aklimatisasi bibit karet asal embriogenesis somatik di rumah kaca. Optimasi iklim dalam sungkup plastik dilakukan dengan menggunakan alat fogging system. Penelitian menggunakan 210 planlet klon PB 260 yang berasal dari Cirad, Perancis. Planlet ditanam pada tujuh kombinasi media tumbuh menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAK) dengan tiga ulangan dan setiap ulangan terdiri dari sepuluh tanaman. Pengamatan dilakukan terhadap persentase tanaman hidup, tinggi, diameter dan jumlah daun tanaman selama aklimatisasi. Optimasi suhu dan kelembaban dalam sungkup plastik berhasil dilakukan pada kondisi suhu di bawah 30oC dan kelembaban di atas 90%. Pengamatan menunjukkan bahwa jenis media berpengaruh terhadap kemampuan tanaman bertahan hidup. Persentase tanaman bertahan hidup mencapai 90% ditemukan pada media tanah dan campuran cocofiber, gambut dan zeolit. Jenis media tidak berpengaruh nyata terhadap tinggi, diameter dan jumlah daun tanaman selama dua bulan aklimatisasi. Pengaruh nyata jenis media tanam hanya ditemukan terhadap pertumbuhan tinggi tanaman tiga bulan setelah aklimatisasi. Dalam kondisi keterbatasan ketersediaan top soil, campuran media cocofiber, gambut dan zeolit dapat digunakan sebagai alternatif media pengganti tanaman karet.

OPTIMALITASI MEDIA TANAM UNTUK KEBERHASILAN AKLIMATISASI PLANLET TANAMAN NILAM (Pogostemon cablin Benth)

“…Kesulitan pada tahap aklimatisasi sering disebabkan oleh perbedaan lingkungan yang mempengaruhi adaptasi planlet. Kebersihan wadah dan kondisi planlet seperti ukuran dan perakaran bibit juga krusial dalam keberhasilan aklimatisasi (Oktavia, et al, 2020). Meski demikian, penggunaan media konvensional mempunyai keterbatasan, sehingga variasi komposisi media tanam perlu dieksplorasi lebih lanjut (Tahir, et al, 2019).…”

Land elevation and slope exposition impacts on rubber wood production volume under agroforestry system

“…Having exhaustively endeavour for searching publication about the effect the two factors on rubber wood product, we almost failed to find it. However [8], fortunately, has reported the role of cropping management of leave pruning on rubber stem diameter development. Additionally [9] also have contributed the effect of air humidity and air temperature on stem performance.…”

Potensi Pemanfaatan Teknologi Kultur Jaringan Dalam Penyiapan Bahan Tanam Karet Unggul

“…Optimasi kondisi lingkungan dengan cara pengaturan kondisi suhu, kelembapan, dan intensitas cahaya merupakan hal utama yang perlu dilakukan agar kemampuan bertahan hidup planlet saat dipindah dari lingkungan in vitro ke lingkungan Kondisi aklimatisasi ini sangat penting bagi tahapan aklimatisasi tanaman karet untuk daerah tropis seperti di Indonesia. Penelitian menunjukkan bahwa kemampuan bertahan hidup planlet karet saat aklimatisasi di rumah kaca pada kondisi iklim yang sudah diatur pada kelembapan berkisar 73,3%-83,8% (Sumaryono et al, 2012;Sinta et al, 2013;Oktavia et al, 2020). Namun pada kondisi subtropis, keberhasilan aklimatisasi planlet karet mencapai 90%, lebih tinggi dibanding pada iklim tropis (Le Conte dan Carron, 1988).…”

“…in vivo dapat dipertahankan. Tabel 2 menunjukkan kondisi optimum rumah kaca pada saat aklimatisasi planlet tanaman karet (Lavanya et al, 2009;Oktavia et al, 2020).…”