Upaya Pengurangan Risiko Bencana (PRB) selama ini cenderung bersifat parsial, temporer, dan hanya terbatas pada wilayah administrasi desa. Padahal bisa saja bencana terjadi di suatu desa, namun dampaknya dirasakan oleh desa terdekat atau tetangga. Artikel ini bertujuan untuk menganalisis peran agen dan struktur dalam kerja sama PRB antardesa berbasis kawasan di Desa Akar Akar, Desa Andalan, dan Desa Gunjan Asri, Kecamatan Bayan, Kabupaten Lombok Utara. Konsep agen dan struktur dalam perspektif teori strukturasi Anthony Giddens digunakan untuk mengeksplorasi praktik sosial agen dalam melakukan kerja sama PRB antardesa berbasis kawasan. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan pendekatan studi kasus. Proses pengumpulan data dilakukan dengan Participatory Rural Appraisal (PRA) melalui Focus Group Discussion (FGD), wawancara mendalam, dan dokumentasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa: Pertama, adanya kesamaan kultur dan pengalaman kolektif dalam menghadapi bencana di masa lalu telah menciptakan kesadaran baru bagi agen (pemerintah desa) dalam membangun ketangguhan masyarakat di tiga desa kawasan. Kedua, adanya kesamaan ancaman, kerentanan, dan risiko terhadap bencana gempa bumi, kekeringan, dan krisis air bersih telah mendorong agen (pemerintah desa) untuk melakukan perubahan struktur dalam pengelolaan risiko bencana di tiga desa kawasan melalui kebijakan. Ketiga, perubahan struktur di tiga desa kawasan dalam pengelolaan risiko bencana dilakukan oleh agen (pemerintah desa) dengan memperkuat kelembagaan PRB.