Peningkatan kualitas suatu produk merupakan suatu hal yang memegang peranan penting dalam dunia industri manufaktur untuk menjaga kelangsungan proses produksi dan meningkatkan keuntungan perusahaan. Seiring dengan perkembangan wabah Covid-19 di masa pandemi, telah ada alat skrining Covid-19 dengan tingkat akurasi yang tinggi yaitu 93-95% bernama GeNose C19. Terdapat cacat produk yang dominan pada proses produksi GeNose C19 yaitu cacat sink mark sebesar 1,10%. Kajian meminimalisir cacat sink mark pada proses injection moulding produk T-Valve Female GeNose C19 bertujuan untuk mendapatkan parameter yang tepat untuk mengurangi cacat sink mark yang timbul pada proses produksi dengan menggunakan simulasi moldflow dan metode Taguchi. Berdasarkan data ketika proses produksi, ditemukan faktor-faktor yang mempengaruhi cacat sink mark pada proses produksi, yaitu holding time, melt temperature, dan mold temperature. Kemudian data tersebut diolah dan disimulasikan menggunakan software moldflow untuk menentukan sampel hasil dari analisis. Berdasarkan hasil percobaan analisis aliran cetakan, terdapat variabel yang mempengaruhi bahwa kombinasi waktu penahanan (2 s), suhu leleh (40 °C), dan suhu cetakan (220 °C) dan nilai aktual 0,039 mm mendekati dengan nilai prediksi 0,035 mm. Data produksi T-Valve Female GeNose C19 Juni 2021, cacat sink mark mengalami penurunan sebesar 0,06%, hal ini membuktikan sesuai dengan manfaat penelitian untuk meminimalkan sink mark untuk menurunkan tingkat reject pada kisaran 0,08-0,05%.