Persediaan merupakan kekayaan perusahaan yang memiliki peranan penting dalam operasi bisnis, sehingga perusahaan perlu melakukan manajemen persediaan proaktif, artinya perusahaan harus mampu mengantisipasi keadaan maupun tantangan yang ada dalam tata kelola persediaan untuk meminimalisasi total biaya yang harus dikeluarkan oleh perusahaan. Permasalahan yang timbul di PT XYZ adalah perusahaan mengabaikan masalah pemesanan bahan baku. Tidak adanya sebuah metode yang sudah baku dalam hal pemesanan bahan baku. Dalam pemesanan bahan baku, perusahaan hanya berdasarkan pada pengalaman sebelumnya. Material Requirement Planning (MRP) adalah suatu metode yang digunakan untuk mengendalikan persediaan bahan baku pada perusahaan. Hasil penelitian ini dapat menyimpulkan bahwa perencanaan kebutuhan bahan baku dengan metode perusahaan didapatkan total cost sebesar Rp 3.556.258.241,-, sedangkan metode MRP didapatkan total cost sebesar Rp 3.003.026.414,-. Maka dapat disimpulkan telah terjadi penurunan total cost seluruh bahan baku sebesar 15,5%. Hal ini membuktikan bahwa metode MRP lebih efisien daripada metode PT XYZ. Oleh karena itu untuk mendapatkan total cost yang minimum, metode MRP diterapkan pada tahun 2019/2020 sehingga didapatkan total cost sebesar Rp 2.050.494.949,-.