ABSTRAKTelah dilakukan proses arilasi n-oktilsilan dengan 2-iodida-5-metil tiofen mengunakan katalis palladium dengan teknik reaksi kopling untuk mendapatkan variasi senyawa hasil arilasi. Produk hasil arilasi yang terbentuk dimurnikan dengan metode kromatografi kolom silika dengan eluen etil asetat dan dikarakterisasi menggunakan spektroskopi massa, spektroskopi 1 H NMR, 13 C NMR, dan DEPT-135. Hasil penelitian menunjukkan bahwa senyawa yang terbentuk dari hasil arilasi yakni tris(5-metil-2-tiofen)oktilsilan yang berupa cairan tak berwarna dengan nilai m/z sebesar 432. Hasil pengukuran menggunakan spektroskopi 1 H NMR menghasilkan tujuh proton ekivalen. Pengukuran menggunakan spektroskopi 13 C NMR menghasilkan tiga belas karbon ekivalen yang kemudian dikonfirmasi dengan DEPT-135. Hasil karakterisasi menggunakan spektroskopi massa dan spektroskopi NMR (H dan C) menunjukkan senyawa hasil sintesis adalah tris(5-metil-2-tiofen)oktilsilan.Kata kunci : arilasi, n-oktilsilan, 2-iodida-5-metil tiofen, palladium.
ABSTRACTArylation of n-octylsilane with 2-iodo-5-methyl thiophen using palladium catalyst through coupling reaction to obtain various arylation product has been carried out. Product of arylation was purified using silica column chromatography with ethyl acetate as eluent and was characterized using mass spectroscopy, 1 H, 13 C and DEPT 135 NMR spectroscopy. The results showed that product of arylation was colorless oil with m/z 432 namely tris(5-methyl-2-thiophen)octylsilane. The spectrum of 1 H NMR resulted seven equivalent protons. The measurement using 13 C NMR resulted thirteen equivalent carbons, which was confirmed using DEPT-135. The results of characterization using mass spectroscopy and NMR spectroscopy (H and C) showed that the product of synthesis was tris(5-methyl-2-thophen)octylsilane.Keywords : arylation, n-octylsilane, 2-iodo-5-methyl thiophen, palladium.
PENDAHULUANPencarian senyawa-senyawa kimia baru bagi kepentingan manusia terus dilakukan hingga saat ini. Berbagai bidang yang membutuhkan pengembangan senyawa-senyawa kimia baru seperti bidang kesehatan dalam rangka mencari obat-obat baru (Daiss, et.al., 2005) dan bidang pertanian dalam rangka mencari pestisida baru (Lesbani,