“…Misalnya, jika istilah religiositas saja tidak seragam, maka variasi lebih luas dapat muncul ketika seseorang ingin fokus pada satu aspek dari religiositas, misalnya orientasi religius (religious orientation) (Allport, 1966). Beberapa terjemahan dapat mencakup orientasi keagamaan (Ismail, 2012) orientasi religiusitas (Tahaha & Rustan, 2017), orientasi keberagamaan (Wibisono & Taufik, 2017), dan motivasi beragama (Ramadani dkk., 2020). Variasi-variasi ini akhirnya menjadi semakin beragam dan menyebabkan semakin sulit bagi peneliti menentukan kata kunci yang digunakan untuk mengumpulkan, mengevaluasi, dan mensintesakan berbagai penelitian pada topik religiositas.…”