ABSTRAKPencemaran perairan merupakan masalah yang selalu dihadapi oleh industri batik, terutama akibat pemakaian pewarna tekstil. Teknologi membran merupakan salah satu metode yang dapat digunakan untuk pengolahan limbah cair. Membran merupakan lapisan tipis yang berfungsi sebagai filtrasi. Salah satu bahan baku pembuat membran adalah selulosa bakteri. Selulosa bakteri adalah selulosa hasil fermentasi bakteri Acetobacter xylinum yang mengubah glukosa menjadi selulosa.. Penelitian ini memanfaatkan rumput laut jenis alga cokelat (Sargassum sp.) yang dianggap sebagai sampah di pantai sebagai sumber glukosa. Fermentasi alga cokelat dilakukan dengan 3 variasi waktu fermentasi yaitu 7, 10, dan 13 hari. Selulosa bakteri optimum yang dihasilkan adalah selulosa bakteri dengan waktu fermentasi 10 hari, berwarna putih dengan ketebalan 1 cm. Membran Sargassum sp. dihasilkan dengan cara pengepresan selulosa bakteri. Hasilnya membrane Sargassum sp. memiliki ketebalan sebesar 1,8 mm, fluks sebesar 3,386 L. m -2 .jam -1 dan rejeksi sebesar 39,34%. Membran Sargassum sp. digunakan untuk menurunkan konsentrasi zat warna batik dengan cara filtrasi. Zat warna tersebut adalah rodamin B, metilen biru, dan metal jingga. Penurunan konsentrasi yang diperoleh untuk masing-masing zat warna rodamin B, metilen biru dan metil jingga berturut-turut adalah 80,04; 77,83 dan 75,84%. Penelitian ini menunjukkan bahwa membran Sargasuum sp. dapat digunakan dalam pengolahan limbah cair industri batik. Kata kunci : Acetobacter xylinu, membran, Sargassum sp., selulosa bakteri, zat warna ABSTRACT Water pollution is a persistent problem faced by the batik industry, mainly due to the use of dyes. Membrane technology is one method that can be used for wastewater treatment. The membrane is a thin layer that serves as a filtration. One of the membrane raw materials is a bacterial cellulose. Bacterial cellulose is a cellulose which is produced from Acetobacter xylinum fermentation that converts glucose into cellulose . This study utilized brown algae (Sargassum sp.) which is regarded as trash on the beach, as a source of glucose. Brown algae fermentation carried out for 7, 10, and 13 days. The optimum resulting bacterial cellulose is the bacterial cellulose with 10 days fermentation, the color is white, and the thickness is 1 cm. Sargasuum sp. membrane are produced by pressing the bacterial cellulose. The Sargassum sp. membrane thickness is 1.8 mm, the flux is 3.386 L m -2 .h -1 and the rejection is 39.34%. Sargassum sp. membrane is used to reduce dye concentration of batik by filtration. The dyes are rhodamine B, methylene blue, and methyl orange. Decreasing concentration for rhodamine B, methylene blue, and methyl orange respectively are 80.04; 77.83 and 75.84%. This study shows that the Sargasuum sp. membrane can be used in wastewater treatment of batik industry.