2018
DOI: 10.24843/bulvet.2018.v10.i02.p09
|View full text |Cite
|
Sign up to set email alerts
|

Parasit Saluran Pencernaan Sapi Bali yang Dipelihara di Tempat Pembuangan Akhir Suwung Denpasar

Abstract: Penyakit infeksi parasit pada saluran pencernaan sapi dapat menimbulkan kerugian ekonomi yang cukup tinggi karena parasit dan ternak saling berkompetisi memperebutkan zat makanan, merusak organ, menurunkan produktivitas dan menyebabkan kematian pada ternak. Penelitian ini bertujuan untuk menentukan prevalensi dan mengidentifikasi parasit saluran pencernaan pada sapi bali yang dipelihara di Tempat Pembuangan akhir (TPA) Suwung, Denpasar. Jumlah sampel yang diteliti sebanyak 100 feses sapi yang diperiksa menggun… Show more

Help me understand this report

Search citation statements

Order By: Relevance

Paper Sections

Select...
1
1
1
1

Citation Types

0
0
0
3

Year Published

2021
2021
2024
2024

Publication Types

Select...
6

Relationship

0
6

Authors

Journals

citations
Cited by 7 publications
(6 citation statements)
references
References 8 publications
0
0
0
3
Order By: Relevance
“…Rendahnya populasi siput sebagai inang antara juga berpengaruh terhadap rendahnya prevalensi trematodosis (Mubarok et al, 2015). Adanya variasi tingkat infeksi parasit secara keseluruhan dipengaruhi oleh berbagai faktor seperti lingkungan yang berbeda, nutrisi, sistem manajemen pemeliharan, musim, umur, jenis sapi dan metode diagnosa yang digunakan (Dwinata et al, 2018) Berdasarkan hasil pemeriksaan (Tabel 2) teridentifikasi jenis cacing yang dominan menginfeksi pada kedua system pola pemeliharaan sapi adalah jenis Nematoda yaitu spesies: Strongyloides sp, Cooperia sp, Trichostrongylus sp dan jenis protozoa spesies Eimeria sp dan Buxtonella sp, meskipun jumlah teridentifikasi lebih banyak pada pola pemeliharaan sapi secara semi intensif dibandingkan pola pemeliharaan sapi secara intensif, tetapi pada kedua system tersebut sama-sama terinfestasi, artinya pola penyebaran infestasi cacing tersebut memiliki resiko kerugian yang sama bagi produktivitas ternak.…”
Section: Materi Dan Metodeunclassified
See 1 more Smart Citation
“…Rendahnya populasi siput sebagai inang antara juga berpengaruh terhadap rendahnya prevalensi trematodosis (Mubarok et al, 2015). Adanya variasi tingkat infeksi parasit secara keseluruhan dipengaruhi oleh berbagai faktor seperti lingkungan yang berbeda, nutrisi, sistem manajemen pemeliharan, musim, umur, jenis sapi dan metode diagnosa yang digunakan (Dwinata et al, 2018) Berdasarkan hasil pemeriksaan (Tabel 2) teridentifikasi jenis cacing yang dominan menginfeksi pada kedua system pola pemeliharaan sapi adalah jenis Nematoda yaitu spesies: Strongyloides sp, Cooperia sp, Trichostrongylus sp dan jenis protozoa spesies Eimeria sp dan Buxtonella sp, meskipun jumlah teridentifikasi lebih banyak pada pola pemeliharaan sapi secara semi intensif dibandingkan pola pemeliharaan sapi secara intensif, tetapi pada kedua system tersebut sama-sama terinfestasi, artinya pola penyebaran infestasi cacing tersebut memiliki resiko kerugian yang sama bagi produktivitas ternak.…”
Section: Materi Dan Metodeunclassified
“…Jenis Prozoa yang teridentifikasi yaitu Eimeria dan Buxtonella, hal ini seperti diungkap Aminah (2022) bahwa parasit saluran pencernaan (gastrointestinal) yang sering menginfeksi sapi potong, diantaranya cacing nematoda, trematoda dan protozoa.Infeksi ringan oleh parasit ini sering tidak ditandai dengan gejala klinis yang nampak tetapi juga mengakibatkan kerugian ekonomi besar(Lopes et al, 2016). Jenis cacing nematoda tipe Strongyle paling dominan ditemukan pada penelitian ini (50%), oleh peneliti yang lain (Rahman et al, 2012;Huang et al, 2014;Dwinata et al, 2018) Kabaka et al, (2013). melaporkan jenis cacing tipe Strongyle yang menginfeksi sapi di Kenya, adalah Haemonchus contortus, Trichostrongylus sp.…”
unclassified
“…(11%), Strongyloides sp. (4%), dan T. vitulorum (4%) (Dwinata et al, 2018). Tingginya prevalensi infeksi cacing tipe strongyl pada sapi dapat terjadi karena cacing tipe strongyl memiliki siklus hidup yang sederhana dan dapat menginfeksi hospes definitif secara langsung ketika memakan rumput yang tercemar larva cacing tanpa memerlukan inang perantara.…”
Section: Pembahasanunclassified
“…6 . betalains are watersoluble pigments that can be divided into betacyanins (red color) and betaxanthins (yellow color) 7 , 9 . Using a primary camera at the time of shooting resulted in a difference in color contrast on the preparations during the documentation process.…”
Section: The Outcomes Of Different Reagents' Average Drying Timesmentioning
confidence: 99%