ABSTRAKPendahuluan: Prevalensi masalah status gizi dengan berat badan kurang di Indonesia pada saat ini (19,6%). Berdasarkan data yang diperoleh, masih ditemukan anak dengan status gizi kurang pada usia 1-3 tahun di wilayah Kalijudan Kota Surabaya. Pola pemberian makan tepat merupakan salah satu upaya yang dapat dilakukan untuk perbaikan/peningkatan status gizi dengan cara memenuhi kebutuhan gizi anak. Tujuan penelitian ini adalah untuk menjelaskan hubungan pola pemberian makan dengan status gizi anak usia 1-3 tahun di wilayah Kalijudan Kota Surabaya. Metode: Desain penelitian yang digunakan adalah penelitian cross sectional dengan pola pemberian makan sebagai variabel independen dan status gizi sebagai variabel dependen. Sampel diambil dari 154 ibu dan anak. Metode sampling menggunakan Consecutive sampling. Pengumpulan data dengan kuesioner, kemudian analisis data menggunakan Spearman Rho di tingkat signifikansi α ≤ 0,05. Hasil dan Analisis: Ada hubungan kuat antara pola pemberian makan dengan status gizi (r = 0,640). Hasil penelitian menunjukkan bahwa pola pemberian makan tidak tepat dengan status gizi sangat kurus (44%), pola pemberian makan tepat dengan status gizi normal 89,7%). Diskusi dan Kesimpulan: Upaya untuk meningkatkan status gizi anak usia 1-3 tahun yang berkaitan dengan pola pemberian makan harus ditingkatkan untuk mencapai status gizi normal. Penelitian lebih lanjut dapat memperhatikan pola pemberian makan berdasarkan angka kecukupan gizi anak.Kata kunci: pola pemberian makan, status gizi, anak usia 1-3 tahun
ABSTRACT
Introduction: The prevalence of nutritional status problems with underweight in Indonesia at the moments is (19.6%). Data showed that children with less nutritional status aged 1-3 years in