2019
DOI: 10.19184/jsep.v12i1.9606
|View full text |Cite
|
Sign up to set email alerts
|

Partisipasi Masyarakat Dalam Community Based Tourism Di Desa Wisata Puton Watu Ngelak Kabupaten Bantul

Abstract: Puton Watu Ngelak Tourism Village is one of the tourist villages that implements Community Based Tourism, so that it requires community participation in its management. This Tourism Village presents the beauty of natural resources in the form of Opak River and Watu Ngelak site, combined with art and cultural performances that are requires an educational content. The contribution of local communities in the formation and development of Puton Watu Ngelak Tourism Village is interesting to study in relation to the… Show more

Help me understand this report

Search citation statements

Order By: Relevance

Paper Sections

Select...
1
1
1
1

Citation Types

0
2
0
4

Year Published

2021
2021
2023
2023

Publication Types

Select...
6

Relationship

0
6

Authors

Journals

citations
Cited by 7 publications
(6 citation statements)
references
References 3 publications
0
2
0
4
Order By: Relevance
“…Adanya partisipasi masyarakat dalam pembangunan serta pengembangan wisata daerah sangatlah penting untuk perkembangan wisata yang dibangun tersebut, karena dengan adanya partisipasi masyarakat maka wisata yang dikelolapun akan lebih maksimal lagi karena masyarakat dianggap lebih mengerti keadaan lingkungan sosial, lalu mengerti permasalahan lingkungan disekitar sehingga untuk pengelolannya bisa lebih maksimal lagi serta dapat mencapai tujuan akhir dari pembangunan wisata itu sendiri (Mesalia Kriska, 2019). Maka dari itu, perlu adanya Tabel diatas menunjukkan bahwa dalam partisipasi ide atau gagasan tidak hanya disalurann melalui usulan atau pendapat saja, namun masyarakat juga memberikan kritik maupun saran agar wisata sipare dapat meningkatkan kualitas dan pelayanan bagi para pengunjungnya.…”
Section: Pendahuluanunclassified
“…Adanya partisipasi masyarakat dalam pembangunan serta pengembangan wisata daerah sangatlah penting untuk perkembangan wisata yang dibangun tersebut, karena dengan adanya partisipasi masyarakat maka wisata yang dikelolapun akan lebih maksimal lagi karena masyarakat dianggap lebih mengerti keadaan lingkungan sosial, lalu mengerti permasalahan lingkungan disekitar sehingga untuk pengelolannya bisa lebih maksimal lagi serta dapat mencapai tujuan akhir dari pembangunan wisata itu sendiri (Mesalia Kriska, 2019). Maka dari itu, perlu adanya Tabel diatas menunjukkan bahwa dalam partisipasi ide atau gagasan tidak hanya disalurann melalui usulan atau pendapat saja, namun masyarakat juga memberikan kritik maupun saran agar wisata sipare dapat meningkatkan kualitas dan pelayanan bagi para pengunjungnya.…”
Section: Pendahuluanunclassified
“…Barusman, Putra, Miniawati, & Putri (2020) defines CBT as a form of tourism that provides opportunities to local communities to control and engage in the management and development of tourism. In line with this definition, Kriska et al (2019) considers that CBT is a tourism concept that provides a full opportunity for local communities to control and engage in all activities so as to create sustainable tourism development. Sunaryo (2013:140) explained that in principle, CBT is in need of active community participation ranging from planning, organizing, controlling to utilization of the results of the existing tourism industry.…”
Section: E Community Based Tourism (Cbt)mentioning
confidence: 99%
“…One approach in tourism development is Community Based Tourism (CBT), this approach emerged as an alternative current of mainstream tourism development. Kriska, Andiani, & Simbolon (2019) explained that CBT is a tourism concept that provides a full opportunity for local communities to control and engage in all activities so as to create sustainable tourism development. Ziwista (2016) argues that community-based tourism is developed based on the principle of balance and harmony between the interests of various tourism development stakeholders including the government, private sector and society.…”
Section: A Introductionmentioning
confidence: 99%
“…Partisipasi masyarakat dalam pengelolaan desa wisata terdiri atas dua maksud, yaitu dalam mekanisme pengambilan keputusan dari partisipasi dalam menerima keuntungan.dari pengelolaan desa wisata (Rahman & Idajati, 2017), sehingga dalam penelitian ini mengukur bentuk partisipasi yang dibedakan menjadi tiga yaitu partisipasi materiil, ide atau gagasan dan tenaga. Kuisioner dalam penelitian ini mengadopsi dari penelitian lain (Kriska et al, 2019) Jumlah pertanyaan dalam kuisioner penelitian ini adalah sebanyak 14 pertanyaan dengan melibatkan 100 responden. Dari hasil wawancara dan penyebaran kuisioner di Desa Wisata Sembulang, maka dapat kita lihat bahwa partisipasi terbesar dari masyarakat desa Sembulang dalam pengelolaan desa wisata Sembulang terdapat pada partisipasi tenaga, yang menunjukkan 67,10% dari total presentase 100%.…”
Section: Tingkat Partisipasi Masyarakat Desa Sembulangunclassified
“…Adapun bentuk dari partisipasi masyarakat Sembulang dalam Ide/gagasan adalah sebagai berikut. Sumber: Kriska et al, 2019 Dari hasil penyebaran kuisioner dan wawancara, partisipasi paling tinggi dalam pengelolaan Desa Wisata Sembulang pada bentuk ide/gagasan adalah aktif menyalurkan pendapat dalam pertemuan Pokdarwis yaitu sebesar 68,50% dari presentase 100%. Pokdarwis adalah kelembagaan di tingkat masyarakat yang anggotanya terdiri dari para pelaku kepariwisataan yang memiliki kepedulian di bidang Pariwisata dan bertanggung jawab atas pengembangan dan peningkatan kualitas Kepariwisataan dengan bersungguhsungguh mengelola Pariwisata untuk mencapai tujuan terciptanya Sapta Pesona alam.…”
Section: Partisipasi Ide/gagasanunclassified