Partisipasi Masyarakat Nelayan Dalam Pemberdayaan Ekonomi Di Desa Margasari, Kecamatan Labuhan Maringgai, Lampung Timur

Valentina, Annissa; Wardany, Kusuma; Mariana, Erni

doi:10.31629/jmm.v4i1.2566

Cited by 2 publications

(2 citation statements)

References 0 publications

Supporting

Mentioning

Contrasting

Unclassified

Order By: Relevance

“…Pelibatan masyarakat dalam usaha pengembangan kegiatan ekonomi yang dilakukan BUMDes belum berjalan dengan optimal. Seyogyanya, kegiatan yang dilakukan secara gotong royong dapat memberikan kesejahteraan bagi seluruh lapisan masyarakat (Valentina et al, 2020). Hal ini, dikarenakan minimnya sosialisasi dan edukasi terhadap masyarakat mengenai produk dan layanan BUMDes.…”

Section: Hasil Dan Pembahasanunclassified

Pelatihan Manajemen BUMDes Berbasis Sosiokultural Masyarakat Lokal di Desa Sukamaju

Nursetiawan,

Yuliani,

Prabowo

et al. 2024

warta

View full text Add to dashboard Cite

Improving the welfare of rural communities in rural areas is an urgency in every community empowerment activity. One of the institutions that can improve the welfare of village communities, namely Village Owned Enterprises (in Indonesian is BUMDes). However, BUMDes have not contributed significantly and are optimally managed. This activity aims to apply the pattern of understanding the management of BUMDes Maju Mandiri in Sukamaju Village, Cihaurbeuti District, Ciamis Regency. In addition, this activity can make a positive contribution to the economic empowerment of rural communities through a pattern of BUMDes activities based on socio-cultural rural communities to increase the income and welfare of rural communities. The principle of gotong royong and participation is the main vocalist in Community Based Empowerment (in Indonesian is PKM) activities. This activity is carried out through mentoring methods which include: (1) the program initiation stage; (2) implementation stage; and (3) monitoring and evaluation stages. This activity resulted in an increase in the knowledge and skills of BUMDes managers by 50% in the management organization, so that the institution is managed quite well. In addition, there is an increase in the understanding of BUMDes managers by 75% in business management and has an impact on increasing innovation, as well as sales of BUMDes superior products.

show abstract

Section: Hasil Dan Pembahasanunclassified

Pelatihan Manajemen BUMDes Berbasis Sosiokultural Masyarakat Lokal di Desa Sukamaju

Nursetiawan,

Yuliani,

Prabowo

et al. 2024

warta

View full text Add to dashboard Cite

show abstract

“…Salah satu penyebabnya adalah ketidakberdayaan masyarakat di wilayah pesisir dalam mengelola sumber daya kelautan dan perikanan secara maksimal. Masyarakat pesisir pada umumnya mengalami keterbelakangan dibandingan dengan pelaku usaha lainnya (2). Dengan demikian ketergantungan masyarakat pesisir kepada pemerintah menjadi lebih tinggi sehingga beban yang dikeluarkan pemerintah untuk menanggung kebutuhan masyarakat akan ikut meningkat.…”

Section: Pendahuluanunclassified

Analisis Pengelolaan Pemberdayaan Masyarakat Pesisir pada Kantor Perwakilan Koalisi Rakyat untuk Keadilan Perikanan Sulawesi Tengah

Supriono¹,

Rukhayati²,

Rahman³

2022

J Kol Sai

View full text Add to dashboard Cite

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui Pengelolaan Pemberdayaan Masyarakat Pesisir Pada Kantor Perwakilan Koalisi Rakyat untuk Keadilan Perikanan Sulawesi Tengah serta fator-faktor yang mempengaruhinya. Untuk mencapai tujuan tersebut, digunakan metode penelitian kualitatif dengan mengurai data secara deskriptif. Teknik pengumpulan data dilakukan dengan observasi, wawancara, serta dokumentasi dengan menggunakan teknik analisis deskriptif kualitatif. Hasil penelitian menunjukan: Pertama; Proses Pengelolaan Masyarakat Pesisir meliputi Perencanaan, Pengorganisasian, Penggerakkan, dan Pengawasan. Pengelolaan pemberdayaan masyarakat pesisir yang dilakukan oleh Kantor Perwakilan Koalisi Rakyat untuk Keadilan Perikanan Sulawesi Tengah, telah mengikuti pedoman manajemen pemberdayaan masyarakat pesisir. Hal ini dapat dilihat didalam proses penyusunan rencana strategi pengelolaan pemberdayaan masyarakat yang diberi nama Program SULTENG TANGGUH. Untuk proses pengelolaanprogram pada kegiatan memperkuat komunitas pesisir dan mengembalikan sistem perekonomiannya telah dilaksanakan dengan memperhatikan kondisi sosial ekonomi masyarakat lokal sehinga tujuan program lebih tepat sasaran. Sementara untuk proses pengelolaan program pada kegiatan pembuatan sistem manajemen Pengurangan Resiko Bencana (disaster Risk reduction) berdasarkan pengetahuan lokal telah dilaksanakan sesuai dengan Perka BNPB 1/2012 tentang Pedoman Umum Desa Kelurahan Tangguh Bencana.Dengan demikian pengelolaan pemberdayaan masyarakat pesisir, mulai dari penyusunan, pelaksanaan dan pemeliharaan hasil dapat dikatakan telah optimal. Kedua; faktor yang mempengaruhi pengelolaan pemberdayaan masyarakat pesisir meliputi faktor pendukung dan penghambat. Faktor pendukung yakni dukungan dari masyarakat, dukungan dari fasilitator dan dukungan dari dukungan dari aparatur desa/kelurahan dan pihak terkait lainnya. Sedangkan faktor penghambat yakni aspek lingkungan, aspek ekonomi dan aspek sosial.

show abstract

Partisipasi Masyarakat Nelayan Dalam Pemberdayaan Ekonomi Di Desa Margasari, Kecamatan Labuhan Maringgai, Lampung Timur

Cited by 2 publications

References 0 publications

Pelatihan Manajemen BUMDes Berbasis Sosiokultural Masyarakat Lokal di Desa Sukamaju

Pelatihan Manajemen BUMDes Berbasis Sosiokultural Masyarakat Lokal di Desa Sukamaju

Analisis Pengelolaan Pemberdayaan Masyarakat Pesisir pada Kantor Perwakilan Koalisi Rakyat untuk Keadilan Perikanan Sulawesi Tengah

Contact Info

Product

Resources

About