Artikel ini bertujuan untuk menganalisis peran katekis dalam memainkan peran sebagai figur "orang tua" yang mendampingi dan membimbing generasi muda dalam pengembangan pendidikan iman melalui penerapan literasi digital. Konsep literasi digital mencakup keterampilan dalam mengakses, menilai, menggunakan, dan berkontribusi pada media digital. Tulisan ini juga ingin mengidentifikasi bagaimana katekis berinteraksi dengan generasi muda, dan menggali tantangan yang dihadapi. Masalah utama yang dibahas adalah minimnya partisipasi orang muda dalam berbagai kegiatan menggereja, yang disebabkan oleh penggunaan teknologi digital yang berlebihan. Di sisi lain, terdapat banyak generasi muda yang menjadi “korban” bahkan menjadi budak dunia digital, karena menggunakan teknologi digital tersebut tanpa dasar moral yang memadai. Dengan menggunakan metode kepustakaan dan studi dokumen, penulis menyimpulkan bahwa katekis sebagai orang tua mempunyai peran yang sangat sentral bagi perkembangan pendidikan iman generasi muda melalui penerapan literasi digital, serta dapat mengintegrasikan nilai-nilai agama, mampu mengatasi tantangan yang muncul dari pengaruh teknologi, dan membantu generasi muda memahami cara menerapkan ajaran agama dalam kehidupan digital mereka