Pelaksanaan Self Monitoring of Blood Glucose pada Pasien DM Tipe 2 di Kota Blitar

Sepdianto, Tri Cahyo

doi:10.36916/jkm.v4i1.80

Cited by 2 publications

(2 citation statements)

References 1 publication

Supporting

Mentioning

Contrasting

Unclassified

Order By: Relevance

“…Self Monitoring Blood Glucose atau yang sering disingkat dengan SMBG merupakan merupakan pengukuran kadar glukosa darah yang dilakukan sendiri dengan menggunakan alat glukometer. Glukometer merupakan alat pemeriksaan gula darah yang digunakan secara mandiri atau dibantu (Sepdianto, Kustinnasari, & Sunarno, 2019) sebagai salah satu bentuk monitoring dan management yang dilakukan pasien DM dalam mengendalikan kadar gula darahnya agar lebih terkontrol. Tindakan SMBG juga dapat mencegah terjadinya komplikasi DM apabila dilakukan secara rutin.…”

Section: Gambar 3 Diagram Perbandingan Nilai Pretest Dan Posttes Peng...unclassified

Pelatihan dan Pendampingan Kader tentang Self Monitoring of Blood Glucose (SMBG) dalam Upaya Deteksi Dini dan Menciptakan Warga Bebas DM

Sucipto

Puspaningtyas

Nekada

et al. 2022

JPPM

View full text Add to dashboard Cite

Diabetes mellitus (DM) is a health problem globally and in Indonesia. One of the pillars of diabetes management is health education. One of the health education materials that can be given is how to measure blood sugar levels independently, known as Self onitoring of Blood Glucose (SMBG). This training and assistance are intended primarily for health cadres, DM patients, or those at risk of developing DM. The service team's assessment results showed that health cadres, patients, and families of DM patients in Padukuhan Gondang Legi, Wedomartani Village, had never received health education about SMBG training. Therefore, the health education material provided is training and assistance in measuring blood sugar levels independently or Self Monitoring of Blood Glucose (SMBG). The purpose of this service is to improve the knowledge and skills of cadres, DM patients, and residents in measuring blood sugar levels independently so that residents can carry out early detection (screening) or monitor their blood sugar levels independently. The service is carried out in 3 stages in September – November 2021 in Padukuhan Gondang Legi, Wedomartani Village, Ngemplak, Sleman. The service is conducted in education using the focus group discussion (FGD) method and direct demonstration of blood sugar levels to cadres, DM patients, and families. The provision of education and training increases the understanding of cadres and residents about SMBG. The change in the average knowledge score from 38.3 before education to 88.7 after education with an average difference of 50.4 Assistance and education to cadres and residents need to be carried out intensively and continuously to increase knowledge, which will impact changing attitudes and behavior of residents in efforts to control and prevent DM.

show abstract

Section: Gambar 3 Diagram Perbandingan Nilai Pretest Dan Posttes Peng...unclassified

Pelatihan dan Pendampingan Kader tentang Self Monitoring of Blood Glucose (SMBG) dalam Upaya Deteksi Dini dan Menciptakan Warga Bebas DM

Sucipto

Puspaningtyas

Nekada

et al. 2022

JPPM

View full text Add to dashboard Cite

show abstract

“…SMBG memberikan manfaat dalam mempermudah evaluasi kondisi pasien secara umum, dimana ketika kadar glukosa darah terukur dan tercatat dengan baik, penderita DMT2 bisa dengan cepat mengetahui perubahan kondisi kesehatan dan mengantisipasinya (Sepdianto et al, 2019). Pelaksanaan SMBG masih belum rutin dilakukan pada pasien DMT2, pasien DMT2 melakukan SMBG dipuskesmas saat kunjungan atau saat ada gejala yang timbul (Mohan et al, 2018).…”

Section: Hasil Dan Pembahasanunclassified

Gambaran Karakteristik Dan Self-Care (Pemeliharaan, Pemantauan Manajemen Dan Kepercayaan Diri) Pasien Diabetes Melitus Tipe 2

2022

Endurance

View full text Add to dashboard Cite

Diabetes Melitus Tipe 2 (DMT2) merupakan penyakit gangguan metabolik yang menjadi salah satu masalah yang meningkat setiap tahunnya. DMT2 memerlukan perawatan jangka panjang karena kondisi DMT2 tidak dapat disembuhkanmelainkan hanya dapat dikontrol. Kondisi tersebut sangatmembutuhkan perawatan diri yang baik setiap individu denganDMT2. Aktivitas perawatan diri/self-care pada pasien DMT2 diantaranya mencakup diet yang sehat, melakukan aktivitas fisik, memantau gula darah, mengkonsumsi obat, memecahkan masalah, koping yang sehat serta mengurangi resiko. Tujuanpenelitian ini untuk menjelaskan gambaran self-care dankarakteristik pasien DMT2. Penelitian ini menggunakan desaindesktiptif kuantitatif, sampel 128 responden. Penelitian dilakukan sejak Agustus– September 2022. Hasil menunjukkanusia penderita DMT2 terbanyak adalah kelompok usia lansiaakhir (56-65 tahun) sebanyak (42,2%), penderita DMT2 berjenis kelamin perempuan (72,7%), sebagian besarberpendidikan SD (30%). Rerata self-care pasien DMT2, domain self-care maintenance dengan rerata 60.62, self-care monitoring didapatkan rerata 48.97, self-care management didapatkan rerata 41.93, dan self-care confidence didapatkanrerata 65.66. Self-care pasien DMT2 dinilai belum memadai sehingga peneliti berharap penderita DMT2 meningkatkan perilaku self-care (maintenance, monitoring, management, dan confidence) agar dapat mencegah terjadinya komplikasi sertapeningkatan kualitas hidup pasien DMT2.

show abstract

Pelaksanaan Self Monitoring of Blood Glucose pada Pasien DM Tipe 2 di Kota Blitar

Cited by 2 publications

References 1 publication

Pelatihan dan Pendampingan Kader tentang Self Monitoring of Blood Glucose (SMBG) dalam Upaya Deteksi Dini dan Menciptakan Warga Bebas DM

Pelatihan dan Pendampingan Kader tentang Self Monitoring of Blood Glucose (SMBG) dalam Upaya Deteksi Dini dan Menciptakan Warga Bebas DM

Gambaran Karakteristik Dan Self-Care (Pemeliharaan, Pemantauan Manajemen Dan Kepercayaan Diri) Pasien Diabetes Melitus Tipe 2

Contact Info

Product

Resources

About