AbstrakTujuan penelitian untuk mengidentifikasi penurunan tekanan darah dan tingkat kecemasan pasien hipertensi primer setelah melakukan latihan slow deep breathing antara kelompok intervensi dan kelompok kontrol. Penelitian menggunakan desain kuasi eksperimen Pretest-Posttest Control Group melibatkan 28 responden untuk setiap kelompok. Hasil menunjukkan perbedaan penurunan rata-rata tekanan darah sistolik sebesar 15,5 mmHg, perbedaan penurunan rata-rata tekanan darah diastolik sebesar 9,9 mmHg dan perbedaan penurunan rata-rata skor tingkat kecemasan sebesar 3,2. Analisis lebih lanjut menunjukkan ada perbedaan penurunan yang signifikan rata-rata tekanan darah sistolik, tekanan darah diastolik dan tingkat kecemasan antara kelompok intervensi dengan kelompok kontrol (p= 0,000, α= 0,05). Latihan Slow deep breathing dalam pelayanan keperawatan dapat digunakan sebagai intervensi keperawatan mandiri dalam memberikan asuhan keperawatan pada pasien hipertensi primer. AbstractThe purpose of this study is to identify the reduction of blood pressure and anxiety level in patients with primary hypertension after slow deep breathing exercise between intervention and control groups. This research utilized a Quasi-Experimental Pre – post test Control Group design involved 28 subjects for each group. The result indicated that there is a decrease of 9.9 mm Hg in the average of systolic blood pressure and the anxiety level of 3.2 after the intervention. Further result demonstrated that there is a significant reduction of the average systolic and diastolic pressure, and anxiety level between intervention and control groups (p= 0,000, α= 0,05). Therefore, the slow deep breathing exercise can be applied as one of the independent nursing therapies in nursing care of patients with primary hypertension.
Hipertensi merupakan faktor risiko terbesar ketiga yang menyebabkan kematian dini. Teknik relaksasi napas dalam merupakan salah satu terapi non farmakologi yang dapat diintroduksikan pada klien hipertensi. Relaksasi nafas dalam mampu membuat tubuh menjadi harmonis dan tenang serta dapat memberdayakan tubuh untuk melawan hipertensi. Pengembangan teknik relaksasi napas dalam kombinasi gerak tangan diharapkan dapat memelihara stabilitas tekanan darah pada klien hipertensi. Tujuan penelitian ini adalah mengidentifikasi proses pengembangan dan kelayakan teknik relaksasi napas dalam kombinasi gerak tangan untuk menstabilkan tekanan darah klien hipertensi. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah Research and Development dengan prosedur pengembangan ADDIE sampai pada tahap implementasi yaitu membuat produk akhir. Penelitian ini dilaksanakan di Posbindu PTM Kelurahan Bendogerit Kota Blitar dengan 8 partisipan uji coba. Hasil penelitian ini menunjukkan produk teknik relaksasi napas dalam kombinasi gerak tangan memenuhi kriteria layak untuk digunakan berdasarkan penilaian ahli dan partisipan uji coba. Terciptanya produk akhir ini diharapkan peneliti berikutnya dapat melakukan penelitian tentang efektifitas produk ini untuk menjaga stabilitas tekanan darah pada klien hipertensi.
Stroke menjadi penyebab utama kematian dan kecacatan dengan beban penyakit yang semakin meningkat dua kali lipat di Indonesia. Tingginya angka kecacatan memperpanjang waktu perawatan dan tirah baring sehingga berisiko tinggi terjadinya luka decubitus apabila 24-48 jam setelah serangan tidak segera dilakukan mobilisasi dini. Tujuan studi kasus ini menggambarkan pencegahan decubitus pasien stroke hamorrhagic setelah 24 jam serangan. Studi kasus ini menggunakan pendekatan asuhan keperawatan. Subyek adalah pasien stroke hemorrhagic setelah 24 jam serangan beserta keluarganya dengan masalah keperawatan risiko dekubitus. Pengumpulan data menggunakan wawancara, observasi, pemeriksaan fisik, dan penilaian risiko dekubitus dengan skala Norton. Tindakan keperawatan yang dilakukan pemberian mobilisasi/alih baring setiap 2 jam dan massage kulit pada area yang tertekan. Hasil studi kasus menunjukkan pemberian mobilisasi/alih baring setiap 2 jam dan pemberian massage kulit pada area yang tertekan terbukti efektif menurunkan risiko dekubitus yang dibuktikan dengan kenaikan skor skala Norton. Diharapkan perawat/keluarga menerapkan pemberian alih baring/mobilisasi setiap 2 jam dan massage kulit pada area tertekan sedini mungkin untuk pencegahan decubitus.
Leprosy is a chronic disease that mainly affects the skin and peripheral nerves and leads to ulceration of mutilations and deformities that can cause social, psychological, and economic problems. The purpose of this research is to know the efforts of leprosy patients in preventing the increase of leprosy disability. The method used in this research is descriptive. Population in this research is all leprosy patients who follow KPD activity at Puskesmas Sutojayan and Ponggok district of Blitar. The sample size of 26 people was taken with total sample technique. The data were collected by questionnaires and observation. The result of this research stated that the effort done by leprosy patients in preventing the increase of leprosy degree is 42.3% in good category, 50% in enough category, and the rest 7.7% in less category. It’s because there are still leprosy patients who don’t exercise legs and fingers to prevent stiffness in that part. Expected role of health center and health worker to increase support and motivation to leprosy patient in doing effort to prevent degree of disability.
Self Monitoring of Blood Glucose merupakan pemeriksaan gula darah yang dilakukan sendiri oleh pasien diabetes mellitus. Tujuan penelitian ini untuk mendiskripsikan tentang pelaksanaan Self Monitoring of Blood Glucose. Desain penelitian menggunakan rancangan penelitian deskriptif dengan sampel 30 orang. Pengumpulan data dengan menggunakan lembar kuesioner dan observasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pasien yang melakukan Self Monitoring of Blood Glucose adalah sebanyak 50% (15 pasien) (n=30) memiliki profil gula darah dalam rentang normal saat gula darah puasa sebanyak 53% (8 pasien) dan 2 jam post prandial sebanyak 73% (11 pasien) dengan tempat pelaksaan di rumah dan pelayanan kesehatan sebanyak 47% (14 pasien). Perlunya pelaksanaan Self Monitoring of Blood Glucose pada pasien Diabetes Mellitus untuk membantu pasien dalam mengontrol profil gula darah mereka.
scite is a Brooklyn-based organization that helps researchers better discover and understand research articles through Smart Citations–citations that display the context of the citation and describe whether the article provides supporting or contrasting evidence. scite is used by students and researchers from around the world and is funded in part by the National Science Foundation and the National Institute on Drug Abuse of the National Institutes of Health.
customersupport@researchsolutions.com
10624 S. Eastern Ave., Ste. A-614
Henderson, NV 89052, USA
This site is protected by reCAPTCHA and the Google Privacy Policy and Terms of Service apply.
Copyright © 2024 scite LLC. All rights reserved.
Made with 💙 for researchers
Part of the Research Solutions Family.