2019
DOI: 10.26737/jp-bsi.v4i1.887
|View full text |Cite
|
Sign up to set email alerts
|

Pelanggaran Maksim pada Tuturan Remaja Perempuan Yatim: Kajian Psikopragmatik

Abstract: <p>Penelitian ini bertujuan untuk menjelaskan bentuk pelanggaran maksim yang dilakukan seorang remaja perempuan yatim dan faktor-faktor yang memengaruhi tuturannya. Penelitian ini adalah penelitian lapangan dengan pendekatan kualitatif yang berbentuk studi kasus. Pemaparan data dilakukan secara deskriptif. Objek penelitian (OP) adalah seorang remaja perempuan yatim berusia 21 tahun. Data utama penelitian adalah tuturan dalam kegiatan tindak tutur sehari-hari dari OP. Sedangkan data sekunder berupa identi… Show more

Help me understand this report

Search citation statements

Order By: Relevance

Paper Sections

Select...
1
1
1
1

Citation Types

0
2
0
1

Year Published

2019
2019
2023
2023

Publication Types

Select...
3
2

Relationship

0
5

Authors

Journals

citations
Cited by 5 publications
(8 citation statements)
references
References 1 publication
0
2
0
1
Order By: Relevance
“…Hal tersebut dikatakan santun karena Gus Azzam memaksimalkan kecocokan diantara mereka, sebelum ia melangkah ke rumah tersebut ia bertanya terlebih dahulu kepada Ning Miftah hanya untuk memastikan betul atau tidaknya rumah yang mereka datangi tersebut adalah rumah Nisa. Hal tersebut sejalan dengan pendapat Rokhmansyah, Purwanti, & Ainin (2019) bahwa maksim kesepakatan menuntut setiap anggota tutur agar memaksimalkan kesepakatan di antara mereka dan meminimalkan ketidaksepakatan di antara mereka. Berdasarkan pendapat Leech bahwa dalam maksim kecocokan menghendaki agar setiap penutur dan lawan tutur memaksimalkan kesetujuan di antara mereka dan meminimalkan ketidaksetujuan di antara mereka.…”
Section: Maksim Kerendahan Hatiunclassified
“…Hal tersebut dikatakan santun karena Gus Azzam memaksimalkan kecocokan diantara mereka, sebelum ia melangkah ke rumah tersebut ia bertanya terlebih dahulu kepada Ning Miftah hanya untuk memastikan betul atau tidaknya rumah yang mereka datangi tersebut adalah rumah Nisa. Hal tersebut sejalan dengan pendapat Rokhmansyah, Purwanti, & Ainin (2019) bahwa maksim kesepakatan menuntut setiap anggota tutur agar memaksimalkan kesepakatan di antara mereka dan meminimalkan ketidaksepakatan di antara mereka. Berdasarkan pendapat Leech bahwa dalam maksim kecocokan menghendaki agar setiap penutur dan lawan tutur memaksimalkan kesetujuan di antara mereka dan meminimalkan ketidaksetujuan di antara mereka.…”
Section: Maksim Kerendahan Hatiunclassified
“…Maka dari itu, ketika komunikasi berlangsung diharapkan berjalan dengan baik agar petutur merasa senang dan tidak saling menyakiti perasaan. Referensi [6] Data (9) menunjukkan penggunaan bahasa yang termasuk santun dalam interaksi antara guru dan siswa mengandung ujaran yang lazim digunakan untuk menuturkan suatu ujaran. Penutur melemparkan pertanyaan kepada mitra tutur tentang mata pelajaran cerpen, dan memuji bahwa mitra tutur (siswa) yang menjawab termasuk pintar sehingga membuat mereka menjadi senang.…”
Section: Maksim Pujianunclassified
“…Bila penutur atau mitra tutur tidak dapat menjaga ekspresi positif tersebut maka lawan tutur merasa dirugikan dan tidak dihormati atau dihargai. Maksim kedermawanan adalah membuat keuntungan diri sendiri sesedikit mungkin, membuat kerugian diri sendiri sebesar mungkin [6]. Bentuk kesantunan interaksi dari guru ke siswa yang memenuhi prinsip kesantunan dengan maksim kedermawanan, peneliti mendapatkan bahwa terdapat 2 tuturan yang membuat keuntungan dirinya sendiri sekecil mungkin .Maksim pujian adalah mengkritik orang lain sedikit mungkin dan memuji orang lain [6].…”
Section: Tindak Tutur Perlokusiunclassified
“…Praise given on the strengths and achievements of the hearer is a form of politeness Because the hearer will feel happy. Everyone who is able to give praise to the hearer to be Referred to as a person who knows the manners and respect hearer (Rokhmansyah & Ainin, 2019). The following communication in guidance and counseling services that show politeness by giving praise to the hearer.…”
Section: Giving Praisementioning
confidence: 99%