Pelatihan Multiliterasi Untuk Meningkatkan Motivasi Minat Baca Siswa SDN 2 Tugumulya

Abstract

Minat baca menjadi hal mendasar yang perlu dimiliki setiap individu untuk membuka gerbang pengetahuan. Unesco menyebutkan bahwa Indonesia menduduki urutan yang cukup terbawah soal literasi di dunia. Kemudian PISA (Program for International Student Assesment) menyatakan untuk kategori membaca, Indonesia berada pada peringkat 72 dari 77 negara. Hal ini diperparah dengan Covid-19 yang mengakibatkan kemunduran minat baca siswa karena aktivitas baca tidak dapat dikontrol langsung oleh guru seperti yang terjadi di SDN 2 Tugumulya Kabupaten Kuningan, Jawa Barat. Untuk menuntaskan permasalahan tersebut, telah dilakukan penyuluhan penerapan multiliterasi untuk meningkatkan motivasi minat baca siswa SDN 2 Tugumulya dengan metode penyuluhan dengan hasil cukup memuaskan. Pengabdian ini dinilai penting dilakukan karena dari hasil yang diperoleh, para guru memiliki cara dan pendekatan yang menarik dalam meningkatkan motivasi minat baca siswa. Setelah diberikan stimulus berupa tantangan menjawab soal dengan bentuk permainan, siwa mulai antusias untuk membaca guna menemukan informasi untuk menjawab pertanyaan tersebut.

Pelatihan Multiliterasi Pembelajaran Bahasa Melalui Pameran Media berbasis Teknologi di SMKS YAPIM Siak Hulu

“…Pembelajaran multiliterasi juga dimanfaatkan dalam pengembangan nilai karakter keterampilan berpikir kritis [9]. Indra Dewi et al (2023) menambahkan bahwa konsep multiliterasi muncul karena manusia tidak hanya membaca atau menulis, namun mereka membaca dan menulis dengan cara tertentu yang melibatkan tujuan sosial, kultural, dan politik yang menjadi tuntutan era globalisasi [10], maka hal ini menjadi dasar lahirnya multiliterasi dalam dunia pendidikan. Untuk menanggapi perubahan lingkungan Pendidikan literasi, sangat penting untuk meningkatkan perlunya kegiatan pembelajaran literasi baru di kelas Bahasa [11].…”

Gerakan Literasi Masyarakat : Penguatan Literasi Untuk Membangun Masyarakat Literat

“…Salah satu latar belakang penting dari gerakan literasi masyarakat adalah meningkatnya tingkat buta huruf dan rendahnya tingkat literasi di beberapa negara [3]. Banyak masyarakat yang masih belum mampu membaca dan menulis dengan baik, sehingga menghadapkan mereka pada keterbatasan dalam mengakses informasi dan kesempatan untuk mengembangkan diri [4]. Gerakan literasi masyarakat menjadi penting untuk mengatasi kesenjangan literasi ini dan memberikan kesempatan yang adil bagi setiap individu untuk menguasai keterampilan membaca dan menulis [5].…”

Peningkatan Kemampuan Literasi Dan Numerasi Melalui Kegiatan Bimbingan Belajar

“…Merujuk pada padanan informasi mengenai program utama yaitu bimbingan belajar, maka perlu juga diketahui bahwa tujuan kegiatan ini adalah pertama mencarikan cara belajar yang efektif dan efisien bagi siswa dan otomatis juga dapat membantu orang tua dirumah; kedua yaitu memberikan informasi yang kaitannya dengan literasi dan numerasi; yang ketiga yaitu melalui bimbingan belajar ini, maka siswa akan lebih diketahui bakat, minat, kecerdasan, Kemudian juga membantu meningkatkan kemampuan literasi siswa sekitar desa baik manual dan digital (Haerana & Riskasari, 2022). Tanpa adanya minat baca, pengetahuan siswa hanya terbatas pada apa yang mereka dengar dan hal ini kurang sempurna (Dewi et al, 2023), siswa dengan kondisi fisik yang berbeda dan yang lainnya yang mempengaruhi kesulitan belajar; dan yang terakhir yaitu pastinya menjadi pelajaran tambahan bagi mereka disekolah maupun untuk pengembangan kemampuan dimasa mendatang.…”