Pada proses pengolahan sagu melalui ekstraksi empulur sagu, akan dihasilkan ampas sagu yang merupakan limbah dalam pengolahan sagu. Ampas sagu mengandung 65,7% pati dan sisanya berupa serat kasar, protein kasar, lemak, dan abu. Selain itu, ampas sagu mengandung lignin 21%, dan selulosanya 20% yang dapat dijadikan sebagai bahan baku untuk dimanfaatkan menjadi pupuk bokashi. Pengabdian ini dilakukan di kampung Mosso Kota Jayapura dan bertujuan untuk memberdayakan masyarakat mengolah ampas sagu menjadi pupuk organik yang bermanfaat. Metode yang digunakan dalam pengabdian ini adalah penyuluhan, praktik lapangan, dan diskusi. Masyarakat diajak untuk memanfaatkan ampas sagu yang biasanya dibuang begitu saja dan mengolahnya menjadi pupuk bokashi. Kegiatan pengabdian kepada masyarakat yang dilakukan menghasilkan sesuatu yang bernilai dan bermanfaat bagi masyarakat setempat. Masyarakat terlihat aktif terlibat dalam membuat pupuk bokashi dengan memanfaatkan limbah organik yang dapat langsung diaplikasikan pada lahan pertanian mereka. Selain itu, membentuk kepedulian masyarakat dalam menangani limbah sagu di sekitar lingkungannya.