Kasus kejadian KIPI di Puskesmas Sukarame Kabupaten Garut pada tahun 2021 sebanyak 523 Kasus dengan mengalami demam yaitu sebesar 51,5%. Hasil wawancara kepada 10 Ibu terdapat 50% mengatakan apabila anaknya demam setelah imunisasi maka diberi obat penurun panas dari petugas kesehatan, lalu 30% mengatakan jika anaknya panas/ demam cukup diberi kompres. Upaya yang dilakukan terhadap anak ketika mengalami demam yaitu dapat dilakukan dengan tindakan farmakologis, tindakan non farmakologis maupun kombinasi keduanya. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui perbandingan efektivitas pemberian kompres daun dadap dan kompres hangat terhadap penurunan suhu tubuh bayi pasca pemberian imunisasi. Penelitian ini menggunakan Pre test - Post test with control group design. Populasi pada penelitian seluruh bayi usia 2-9 bulan sebanyak 158 orang. Sampel dalam penelitain menggunakan Accidental Sampling sebanyak 32 bayi yang dibagi dalam kelompok eksperimen dan kelompok kontrol. Instrument yang digunakan berupa lembar observasi, petunjuk teknis kompres, Thermometer. Analisis data menggunakan uji Paired T-test dan Independent Samples Test. Rata-rata suhu tubuh bayi setelah diberikan kompres daun dadap sebesar 37,575 dan dengan p-value 0,000 sedangkan pada kelompok kompres hangat sebesar 37,406 dengan p-value 0,000. Hasil independent menunjukkan p-value sebesar 0,110. Pemberian kompres daun dadap dan kompres hangat sama-sama efektif dalam menurunkan suhu tubuh bayi sehingga tidak terdapat perbedaan efektivitas antara kompres daun dadap dan kompres hangat terhadap penurunan suhu tubuh bayi pasca imunisasi. Diharapkan mampu memberikan intervensi kompres daun dadap dan melakukan kompres air hangat untuk menurunkan suhu tubuh anak dengan baik sebelum diberikan pengobatan lebih lanjut.