Pelatihan Penyusunan Laporan Keuangan Neraca bagi UMKM DUIT

Abstract

Purpose: Improve knowledge and ability to record financial transactions in accordance with SAK EMKM and Improving knowledge and ability to prepare financial statements especially balance sheet as a basis for information for financial management. Method: Participants in this activity are MSME entrepreneurs who are members of DUIT in the North Kedoya area, West Jakarta. The training activity has been carried out on April 20, 2022. The method of implementing this training is in the form of presentation of material on the importance of financial management for businesses. Examples of recording financial transactions and balance sheet financial statements are also given in accordance with applicable SAK EMKM standards. At the end of the training session, participants were given the opportunity to discuss interactively with the presenters and be able to convey what obstacles they have been facing in financial management so that solutions and problem solving can be given. Results: The majority of participants already know the types of financial statements. A total of 31% is very agree, 50% agree, while the remaining 15% are neutral and 4% disagree. Most of the participants also claimed to have understood how to make financial reports especially balance sheet for business. However, the number of participants who have made a good balance sheet is known only as much as 19% strongly agree and 42% agree. The remaining 31% are neutral and 8% disagree. Conclusion: It is known that the majority of MSME entrepreneurs already have knowledge of the types of financial statements and know how to prepare financial report especially balance sheet, but the number of MSME entrepreneurs who have made good financial reports is still less. This is understandable because to implement the preparation of a good balance sheet is not easy, it requires a fairly good knowledge and understanding of accounting.

Faktor – Faktor Yang Mempengaruhi Pemahaman Penerapan SAK EMKM pada Pelaku Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) Di Kecamatan Tanjung Karang Pusat

“…20 Tahun 2008. Berdasarkan kriteria ini, UMKM dapat dibagi menjadi tiga kategori: Usaha Mikro (aset maksimal Rp 50 juta dan omset maksimal Rp 300 juta per tahun), Usaha Kecil (aset di atas Rp 50 juta hingga Rp 500 juta dan omset di atas Rp 300 juta hingga Rp 2,5 miliar per tahun), dan Usaha Menengah (aset di atas Rp 500 juta hingga Rp 10 miliar dan omset di atas Rp 2,5 miliar hingga Rp 50 miliar per tahun) (Herawaty, Oktaviani, Tarigan, & Kushariani, 2023).…”

Peningkatan Pemahaman Mahasiswa Jurusan Akuntansi Syariah tentang Penggunaan Pendekatan Etnometodologi

“…Pendekatan tersebut dipilih sebagai fokus utama dari pelatihan ini. Terdapat juga beberapa pelatihan sebelumnya yang mengangkat tema peningkatan pemahaman bidang akuntansi seperti yang dilakukan oleh (Dalimunthe, Putri, & Wulan, 2023), (Dewi, Wibowo, & Nadifah, 2022); (Herawaty, Oktaviani, Tarigan, & Kushariani, 2023); (Jimad, Roslina, Yuniar Avianti, & Wahono, 2022); (Rahayu, Roza, Edmawati, & Karib, 2022); (Riwukore, 2023); (Sinaga, Akadiati, & Purwanti, 2022); (Susilowati et al, 2023); (Sutrisno et al, 2023). Berangkat dari pembahasan sebelumnya maka yang menjadi pertanyaan pelatihan ini adalah bagaimana tingkat pemahaman mahasiswa jurusan akuntansi setelah mengikuti pelatihan tentang etnometodologi untuk riset akuntansi budaya?…”

“…Etnometodologi menyangkut studi mengenai kegiatan manusia sehari-hari, khususnya aspek interaksi sosial yang diambil begitu saja. Selanjutnya, yang menjadi masalah bagi para ahli etnometodologi adalah bagaimana (dengan metode apa) orang menangkap dunia mereka sehari-hari (Garfinkel, 2023); (Kamayanti, 2016); (Poloma, 2004). Lebih jelasnya mengenai hal ini dapat dilihat pada gambar 2 berikut ini:…”

“…Definisi Etnometodologi Pemaparan berikutnya adalah tentang teknik analisis data dalam pendekatan etnometodologi yaitu analisis indeksikalitas dan refleksivitas. Analisis indeksikalitas merupakan ungkapan, ekspresi, dan tindakan yang dapat dipahami dalam konteks tertentu (Garfinkel, 2023); (Kamayanti, 2016); (Poloma, 2004). Sementara reflektifitas merupakan makna rasional yang dipahami bersama oleh sesama anggota kelompok/komunitas tentang indeksikalitas (Garfinkel, 2023); (Kamayanti, 2016); (Poloma, 2004).…”

“…Analisis indeksikalitas merupakan ungkapan, ekspresi, dan tindakan yang dapat dipahami dalam konteks tertentu (Garfinkel, 2023); (Kamayanti, 2016); (Poloma, 2004). Sementara reflektifitas merupakan makna rasional yang dipahami bersama oleh sesama anggota kelompok/komunitas tentang indeksikalitas (Garfinkel, 2023); (Kamayanti, 2016); (Poloma, 2004). Lebih jelasnya mengenai materi ini peneliti mengutip contoh yang dipaparkan oleh (Kamayanti, 2016) tentang penggunaan indeksikalitas dan refleksivitas dalam pendekatan etnometodologi.…”