Peluang Dan Tantangan Jurnalisme Perjalanan Dalam Mengkomunikasikan Pariwisata

Abstract

Jurnalisme Perjalanan merupakan salah satu perkembangan jurnalistik masa kini. Jurnalisme Perjalanan adalah kegiatan mengumpulkan, mengemas, dan menyampaikan informasi tentang perjalanan ke suatu lokasi atau daerah kepada masyarakat. Di dalam definisi tersebut, salah satunya adalah pariwisata atau tourism yaitu perjalanan yang dilakukan untuk rekreasi atau liburan. Berkembangnya industri pariwisata meningkatkan kebutuhan akan komunikasi pariwisata sebagai salah satu aktivitas manusia dalam menyampaikan informasi tentang perjalanan ke suatu daerah atau obyek wisata. Selama ini kegiatan komunikasi pariwisata dilakukan sebagai sarana promosi obyek wisata sehingga membuat orang tertarik untuk berkunjung. Namun sering melupakan kelengkapan infrastruktur dan kesiapan masyarakat setempat untuk menerima kunjungan wisatawan. Inilah yang menjadi salah satu tugas dan tanggungjawab jurnalisme perjalanan untuk memberikan gambaran yang utuh dan lengkap sesuai fakta dan data di lapangan terkait dengan tempat atau obyek wisata tertentu. Penelitian ini merupakan studi literatur dengan mencari referensi teori dan konsep – konsep yang relevan untuk menjawab permasalahan yang ada,menghimpun data serta sumber yang berhubungan dengan topik yang diangkat melalui jurnal, buku, dokumentasi, internet, dll. Tantangan bagi Jurnalisme perjalanan dalam mengkomunikasikan pariwisata di Indonesia datang bukan saja dari industri pariwisatanya, melainkan dari dalam industri media sendiri, salah satunya apabila jurnalisme perjalanan masuk dalam ranah komersialisasi. Masih banyak peluang yang ada, salah satunya beragam topik yang bisa dipilih dalam mengkomunikasikan pariwisata Indonesia dalam kerangka jurnalisme perjalanan. 

Media Online Lokal dalam Menerapkan Jurnalisme Pariwisata (Studi Pada Media Online Lokal Bengkulu Ekspress)

“…Sebagai media lokal informasi yang di sebar oleh media ini pun di targetkan untuk memenuhi informasi pada pemberitaan lokal selain itu sama hal nya media pada umumnya Bengkulu Ekspress dalam penulisan pemberitaannya pasti menentukan bingkai berita sebab hal tersebut yang mempengaruhi informasi apa yang ingin disampaikan dan di tonjolkan pada sebuah pemberitaan. Bingkai berita merupakan cara mengkonstruksi pesan atau ide dalam fikiran publik dengan menampilkan suatu realitas secara menonjol, khas, berulang, serta menarik [7]. Penelitian ini tak hanya melihat bagaimana Bengkulu Ekspress membingkai berita dalam penerapan jurnalisme pariwisata namun juga melihat aspek lain dari berbagai kajian terdahulu telah membahas mengenai peluang dan tantangan jurnalisme perjalanan dalam mengomunikasikan pariwisata pada penelitian wardaningsih membahas bagaimana jurnalisme perjalanan dapat diterapkan dalam komunikasi pariwisata dengan analisis media yang diteliti beragam mulai dari media online, televisi, hingga blog dari influencer [8].…”

Jurnalisme Lingkungan dalam Pemberitaan Wisata Taman Hutan Mangrove di Kampung Sejahtera Kota Bengkulu

“…Di era saat ini dalam melakukan promosi wisata bisa dengan memanfaatkan media yang sudah ada karena, perkembangan teknologi informasi dan komunikasi yang semakin maju khususnya di sektor industri media [7]. Media adalah sebuah istilah yang digunakan sebagai alat komunikasi perantara antar penyedia informasi dan audiens dalam menyebarkan informasi, berita, dan hiburan dengan memiliki beragam jenis dari media yaitu: surat kabar, majalah, televisi, radio, dan media digital berupa situs web dan media sosial [8].…”

“…Perspektif jurnalisme lingkungan adalah pendekatan jurnalisme yang berfokus pada pemberitaan dan pemahaman lebih mendalam tentang isu-isu keberlanjutan lingkungan yang bertujuan untuk memberikan informasi akurat dan terpecaya tentang masalah lingkungan serta dampaknya dapat membantu meningkatkan kesadaran tentang lingkungan dengan mendorong tindakan yang lebih baik untuk menjaga keberlanjutan hidup [11]. Jurnalisme lingkungan adalah suatu profesi di bidang jurnalisme yang mencari informasi melalui wawancara, penelitian, laporan lapangan, dan sumbersumber terpercaya untuk mendapatkan pemahaman tentang isu-isu lingkungan juga berperan sebagai narator dan penghubung antara para ilmuwan, aktivis lingkungan, pembuat kebijakan, dan masyarakat luas serta dengan adanya jurnalisme lingkungan pemberitaan soal lingkungan hidup sering kali tersisihkan dapat menjadi salah satu perspektif untuk menyampaikan berbagai realitas lingkungan hidup [7].…”