Abstrak
Pembelajaran abad ke-21 saat ini, mendorong siswa untuk mengembangkan kompetensi 4C meliputi: kemampuan berpikir kritis dan pemecahan masalah, kreativitas dan inovasi, komunikasi, serta kolaborasi. Dengan demikian, kemampuan berpikir kritis menjadi salah satu kompetensi yang perlu ditekankan pada siswa. Faktanya, hasil TIMSS pada jenjang SMP tahun 2011 membuktikan bahwa hasil kemampuan berpikir kritis siswa belum optimal. Oleh sebab itu, diperlukan peran pendidik agar dapat mengembangkan kemampuan berpikir kritis siswa. Model pembelajaran SSCS (Search, Solve, Create, dan Share) digunakan sebagai alternatif dalam mengembangkan kemampuan berpikir kritis siswa. Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji beberapa literature terkait model SSCS (Search, Solve, Create, dan Share) dalam mengembangan kemampuan berpikir kritis. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah SLR (Systematic Literature Review). Pencarian jurnal dilakukan dengan menggunakan kata kunci berpikir kritis dan model SSCS (Search, Solve, Create, dan Share) yang terbit pada tahun 2018-2023. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa: 1) model pembelajaran SSCS (Search, Solve, Create, dan Share) mampu mengembangkan kemampuan berpikir kritis siswa; 2) indikator kemampuan berpikir kritis menurut Perkins dan Murphy direkomendasikan penulis pada model pembelajaran SSCS (Search, Solve, Create, dan Share); dan 3) penelitian terkait model pembelajaran SSCS (Search, Solve, Create, dan Share) terhadap kemampuan berpikir kritis didominasi dilaksanakan dengan metode penelitian kuantitatif dan cenderung dilakukan pada jenjang SMP.