2016
DOI: 10.19184/jrsl.v1i01.3747
|View full text |Cite
|
Sign up to set email alerts
|

Pemakaian Bracing Pada Bangunan Tahan Gempa dengan Analisis Pushover (The Usage of Bracing on Earthquake Resistant Buildings with Pushover Analysis)

Abstract: Most of Indonesia area is an earthquake- prone region. This is caused by the confluence of three major plates world that are subduction. Indo-Australian Plate colliding with the Eurasian plate off the coast of Sumatra, Java and Nusa Tenggara, while the Pacific plate in northern Guinea and North Maluku. In the vicinity of the meeting location this plate collision energy accumulated in the form of earthquake. The quake destroyed much of the multi-storey buildings that do not have adequate strength. Therefore , t… Show more

Help me understand this report

Search citation statements

Order By: Relevance

Paper Sections

Select...

Citation Types

0
0
0
1

Year Published

2023
2023
2023
2023

Publication Types

Select...
1
1

Relationship

0
2

Authors

Journals

citations
Cited by 2 publications
(1 citation statement)
references
References 0 publications
0
0
0
1
Order By: Relevance
“…Dari latar belakang tersebut maka diketahui beberapa rumusan masalah yaitu seberapa besar perbandingan hasil analisis pushover, titik kinerja (performance point), level kinerja, mekanisme sendi plastis, dan kurva kerapuhan (fragility curve) serta perilaku struktur bangunan Gedung BSI Cut Mutia Banda Aceh dalam menahan gaya gempa yang terjadi sehingga nantinya akan diketahui gaya geser dasar (base shear) dan perpindahan (displacement) maksimum yang dapat ditahan oleh struktur, performance point, tingkat kinerja berdasarkan metode ATC-40 dan menentukan mekanisme sendi plastis yang terjadi pada struktur serta kerentanan struktur atau tingkat kerusakan (fragility curve) dengan metode incremental dynamic analysis maupun perilaku struktur bangunan Gedung BSI Cut Mutia Banda Aceh dalam menahan gaya gempa yang terjadi baik dengan menggunakan data eksisting dibandingkan dengan kondisi setelah dilakukan perkuatan menggunakan bresing baja hal ini merupakan salah satu upaya pengurangan risiko bencana akibat gempa untuk menghitung seberapa besar tingkat probabilitas pada keempat kategori kerusakan (slight, moderate, extensive, complete). Hasil evaluasi tersebut juga diharapkan dapat mengetahui perbandingan antara kondisi eksisting dengan setelah dilakukan perkuatan menggunakan bresing baja yang dapat mengurangi simpangan horizontal akibat adanya penambahan bresing (Anggraeni, Widayanto and Nurtanto, 2016), serta untuk meningkatkan probabilitas struktur tersebut apabila terjadi gempa dengan intensitas tertentu (Bawono, 2016).…”
unclassified
“…Dari latar belakang tersebut maka diketahui beberapa rumusan masalah yaitu seberapa besar perbandingan hasil analisis pushover, titik kinerja (performance point), level kinerja, mekanisme sendi plastis, dan kurva kerapuhan (fragility curve) serta perilaku struktur bangunan Gedung BSI Cut Mutia Banda Aceh dalam menahan gaya gempa yang terjadi sehingga nantinya akan diketahui gaya geser dasar (base shear) dan perpindahan (displacement) maksimum yang dapat ditahan oleh struktur, performance point, tingkat kinerja berdasarkan metode ATC-40 dan menentukan mekanisme sendi plastis yang terjadi pada struktur serta kerentanan struktur atau tingkat kerusakan (fragility curve) dengan metode incremental dynamic analysis maupun perilaku struktur bangunan Gedung BSI Cut Mutia Banda Aceh dalam menahan gaya gempa yang terjadi baik dengan menggunakan data eksisting dibandingkan dengan kondisi setelah dilakukan perkuatan menggunakan bresing baja hal ini merupakan salah satu upaya pengurangan risiko bencana akibat gempa untuk menghitung seberapa besar tingkat probabilitas pada keempat kategori kerusakan (slight, moderate, extensive, complete). Hasil evaluasi tersebut juga diharapkan dapat mengetahui perbandingan antara kondisi eksisting dengan setelah dilakukan perkuatan menggunakan bresing baja yang dapat mengurangi simpangan horizontal akibat adanya penambahan bresing (Anggraeni, Widayanto and Nurtanto, 2016), serta untuk meningkatkan probabilitas struktur tersebut apabila terjadi gempa dengan intensitas tertentu (Bawono, 2016).…”
unclassified