AbstrakPenelitian ini bertujuan untuk mempelajari pengaruh temperatur peleburan terhadap struktur mikro dan kekerasan. Paduan yang digunakan adalah Al-Si 7,79%. Paduan aluminium -silikon memiliki sifat mekanis yaitu mampu cor,mampu las dan ketahanan korosi yang baik. Pengamatan yang dilakukan terhadap struktur mikro memperlihatkan bahwa paduan Al-Si 7,79% menunjukkan beberapa pola yang sama yaitu kecenderungan fasa silikon akan berubah menjadi serpihan tebal dan primary silikon cenderung berubah semakin besar. Kondisi ini disebabkan terjadinya peningkatan waktu pembekuan seiring dengan peningkatan temperatur peleburan dan cetakan. Penelitan ini menggunakan tiga variasi temperatur peleburan yaitu 700 0 C, 750 0 C, dan 800 0 C. Kekerasan secara umum akan meningkat seiring dengan peningkatan temperatur peleburan. Kekerasan tertinggi didapatkan pada temperatur peleburan 750°C yaitu 79,94 BHN.Kata kunci : Temperatur peleburan,paduan Al-Si,struktur mikro,kekerasan
PENDAHULUAN
PengecoranUsaha pengecoran logam mempunyai peranan strategis dalam perekonomian nasional terutama dalam industri otomotif. Proses Pengecoran (CASTING) adalah salah satu teknik pembuatan produk dimana logam dicairkan dalam tungku peleburan kemudian di peleburankan kedalam rongga cetakan yang serupa dengan bentuk asli dari produk cor yang akan dibuat. Pemilihan jenis bahan yang akan digunakan dalam pengecoran mempunyai fungsi penting dalam melaksanakan proses pengecoran. Tiap-tiap bahan yang akan dipergunakan mempunyai sifat dan karakter yang berbeda-beda, masing-masing mempunyai keunggulan dan kelemahan tersendiri. [1] Aluminium tidak hanya dimanfaatkan untuk peralatan rumah tangga, tetapi juga digunakan pada berbagai bidang dan jenis industri, antara lain untuk material pesawat terbang, pembungkus produk di industri makanan, komponen mesin, elektronik, dan sebagainya. Contoh paduan yang sering dipergunakan untuk bagian-bagian mesin adalah Al-Si, Al-Cu-Si dan Al-Si-Mg. Sedangkan untuk bagian mesin yang tahan panas adalah Al-Cu-Ni-Mg, Al-Si-Cu-Ni-Mg, dan untuk bagian yang tahan korosi adalah AlMg.
AlumuniumAluminium ditemukan ditemukan oleh sir Humprey Davy pada tahun 1809 sebagai suatu unsur, dan pertama kali direduksi sebagai logam oleh H.C. Oesterd tahun 1825. Secara industri tahun 1886, Paul Heroult di Perancis dan C.M. Hall di Amerika secara terpisah telah memperoleh logam.Aluminium merupakan logam ringan mempunyai ketahanan korosi yang baik dan hantaran listrik yang baik dan sifat-sifat yang baik lainnya sebagai sifat logam. Aluninium didapat dari alumina dengan cara elektrolisa dari garamnya yang terdifusi. Aluminium didapat dalam keadaan cair dengan elektrolisa umumnya mencapai kemurnian 99,85% berat.