Lele sangkuriang (Clarias gariepinus) merupakan salah satu komoditas ikan air tawar yang banyak dibudidayakan karena memiliki nilai ekonomis tinggi. Permasalahan pada budidaya lele sangkuriang salah satunya adalah efisiensi pemanfaatan pakan yang belum maksimal. Triptofan merupakan asam amino esensial yang berfungsi sebagai precursor serotonin yang dapat mengatur asupan pakan, adanya serotonin dalam otak akan menimbukan perasaan tenang dan senang sehingga napsu makan meningkat, selain itu triptofan juga membantu meningkatkan aktivitas enzim pencernaan ikan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh triptofan dalam pakan buatan terhadap efisiensi pemanfaatan pakan dan pertumbuhan lele sangkuriang dan dosis optimum triptofan. Penelitian ini dilaksanakan selama 42 hari yaitu pada bulan Juni 2021 - Agustus 2021 bertempat di Loka Perbenihan dan Budidaya Ikan Air Tawar Ngrajek, Magelang. Ikan uji yang digunakan adalah benih lele sangkuriang dengan bobot rata-rata 1,95±0,08 g/ekor. Pakan uji yang digunakan berupa pakan komersil dengan kandungan protein 31%. Parameter yang diukur dalam penelitian ini adalah Tingkat Konsumsi Pakan (TKP), Efisiensi Pemanfaatan Pakan (EPP), Rasio Efisiensi Protein (PER), Laju Pertumbuhan Relatif (RGR), Rasio Konversi Pakan (FCR), Kelulushidupan (SR), dan kualitas air. Metode yang digunakan adalah eksperimental menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) yang terdiri atas 6 perlakuan dan 3 ulangan. Perlakuan A, B, C, D, E, dan F masing-masing adalah (0; 0,85; 1,7; 2,55; 3,4; dan 4,25) g/kg pakan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penambahan triptofan berpengaruh nyata (P<0,05) terhadap TKP, EPP, PER, RGR, dan FCR tetapi tidak berpengaruh nyata terhadap SR. Dosis optimum penambahan triptofan pada pakan buatan untuk lele sangkuriang adalah 3,6; 3,03; 2,94; 2,98; dan 3,05 g/kg pakan yang menghasilkan TKP, EPP, PER, RGR, dan FCR maksimal sebesar 136,29g; 67,55%; 1,92%; 5,13%/ hari; dan 1,48.