“…Umumnya bahan-bahan organik akan mengalami penguraian secara alami dengan bantuan mikroba maupun biota tanah lainnya dan membutuhkan waktu yang panjang dan lambat (Atkana et al, 2019). Beberapa studi terdahulu telah melakukan pembuatan kompos untuk mempercepat proses penguraian terutama dari bahan organik, misalnya: bagas dan blotong (Ismayana, Indrasti, Suprihatin, Maddu, & Fredy, 2012); jerami (Kaya, 2013); blotong dan abu ketel (Ismayana, Indrasti, & Erica, 2014); kotoran kelelawar (Hayanti, Yuliani, & Fitrihidayati, 2014); blotong (Putra, Yudono, & Sulistyaningsih, 2015); limbah kulit kopi (Falahuddin, Raharjeng, & Hermani, 2016); limbah sayur kol (Nurdini, Amanah, & Utami, 2016); kulit pisang (Aziz, 2017); ampas sagu (Adam & Magfoer, Mochamad Dawam Haryono, 2018); ampas kelapa dan kopi (Adi H et al, 2018); blok kulit kopi (Novita, Fathurrohman, & Pradana, 2018); tandan kosong kelapa sawit (Warsito, Sabang and Mustapa, 2016;Agung, Adiprasetyo and Hermansyah, 2019).…”