2023
DOI: 10.29303/abdiinsani.v10i1.867
|View full text |Cite
|
Sign up to set email alerts
|

Pemanfaatan Limbah Tongkol Jagung Sebagai Pakan Dan Kompos Di Desa Mustika Kabupaten Boalemo

Abstract: Desa mustika adalah salah satu Desa yang berada di Kecamatan Paguyaman, Kabupaten Boalemo, Provinsi Gorontalo. Dalam menghadapi Masyarakat Ekonomi Asia (MEA), setiap daerah harus berbuat lebih untuk meningkatkan perekonomian lokalnya, salah satu caranya adalah dengan memaksimalkan potensi yang dimiliki. Salah satu komoditas unggulan dan mempunyai potensi untuk dikembangkan di desa Mustika yaitu jagung yang memiliki limbah pertanian yang belum dimanfaatkan dengan baik. Tujuan dari kegiatan ini adalah untuk memp… Show more

Help me understand this report

Search citation statements

Order By: Relevance

Paper Sections

Select...

Citation Types

0
0
0
1

Year Published

2023
2023
2024
2024

Publication Types

Select...
2

Relationship

0
2

Authors

Journals

citations
Cited by 2 publications
(1 citation statement)
references
References 5 publications
0
0
0
1
Order By: Relevance
“…Fermentasi merupakan proses pengawetan pakan dengan cara memberikan mikroorganisme sebagai starter secara anaerob (Khasanah et al, 2020;Winarno, et al, 1998;Fitria et al, 2021). Bakteri yang sering digunakan pada proses fermentasi yaitu Actinomycetes, Pseudomonas, Lactobacillus, Trichoderma, Acetobacter, dan Rhizobium, bakteri tersebut dapat mempercepat dan meningkatkan proses fermentasi (Prasetyo et al, 2022;Suherman et al, 2023). Protein pada Janggel jagung yang telah difermentasi selama 12 hari sebesar 7,8% sehingga ada peningkatan 5,13 % (Sukaryo et al, 2022).…”
unclassified
“…Fermentasi merupakan proses pengawetan pakan dengan cara memberikan mikroorganisme sebagai starter secara anaerob (Khasanah et al, 2020;Winarno, et al, 1998;Fitria et al, 2021). Bakteri yang sering digunakan pada proses fermentasi yaitu Actinomycetes, Pseudomonas, Lactobacillus, Trichoderma, Acetobacter, dan Rhizobium, bakteri tersebut dapat mempercepat dan meningkatkan proses fermentasi (Prasetyo et al, 2022;Suherman et al, 2023). Protein pada Janggel jagung yang telah difermentasi selama 12 hari sebesar 7,8% sehingga ada peningkatan 5,13 % (Sukaryo et al, 2022).…”
unclassified