2018
DOI: 10.5994/jei.14.3.126
|View full text |Cite
|
Sign up to set email alerts
|

Pemanfaatan ovitrap dalam pengukuran populasi Aedes sp. dan penentuan kondisi rumah

Abstract: Kejadian demam berdarah dengue (DBD) masih menjadi masalah kesehatan masyarakat di Indonesia. Pengamatan selama kurun waktu 20 sampai 25 tahun sejak awal ditemukan kasus DBD menyatakan bahwa angka kejadian luar biasa DBD mengalami peningkatan setiap lima tahun. Tujuan dari penelitian ini adalah 1) mempelajari keanekaragaman nyamuk Aedes di kota Sukabumi, 2) mengukur populasi Aedes sp. berdasarkan jumlah telur dan indeks ovitrap, dan 3) mengetahui hubungan indeks ovitrap dengan kondisi rumah. Telur Aede… Show more

Help me understand this report

Search citation statements

Order By: Relevance

Paper Sections

Select...
3
1

Citation Types

0
0
0
3

Year Published

2020
2020
2023
2023

Publication Types

Select...
5

Relationship

0
5

Authors

Journals

citations
Cited by 5 publications
(8 citation statements)
references
References 8 publications
0
0
0
3
Order By: Relevance
“…Nilai OPI di luar ruangan yang lebih tinggi juga dilaporkan pada survei ovitrap di beberapa Desa Gunung Kidul, Yogyakarta (Dwinata et al, 2015), dan di Bandung (Sasmita et al, 2021), dan daerah lain di Indonesia (Mahdalena & Komaria, 2021). Hasil yang berlawanan diperoleh dari survei ovitrap, antara lain di Kota Sukabumi (Hidayati et al, 2018), dan Lampung (Nuraini et al, 2023).…”
Section: Hasil Dan Pembahasanunclassified
See 1 more Smart Citation
“…Nilai OPI di luar ruangan yang lebih tinggi juga dilaporkan pada survei ovitrap di beberapa Desa Gunung Kidul, Yogyakarta (Dwinata et al, 2015), dan di Bandung (Sasmita et al, 2021), dan daerah lain di Indonesia (Mahdalena & Komaria, 2021). Hasil yang berlawanan diperoleh dari survei ovitrap, antara lain di Kota Sukabumi (Hidayati et al, 2018), dan Lampung (Nuraini et al, 2023).…”
Section: Hasil Dan Pembahasanunclassified
“…Penelitian sebelumnya juga melaporkan bahwa Aedes aegypti merupakan spesies utama yang dijumpai pada survei ovitrap maupun larvitrap di beberapa area di Banyumas (Fadlilah & Santjaka, 2017;Hatadina, 2023;Karina, 2022;Pramurditya et al, 2017;Wijayanti et al, 2017). Aedes aegypti juga merupakan spesies yang mendominasi di daerah lain di Indonesia (Hidayati et al, 2018;Mahdalena & Komaria, 2021;Pratiwi, 2019). Data penelitian juga menunjukkan bahwa jumlah ovitrap positif Aedes aegypti di luar ruangan lebih tinggi daripada di dalam ruangan.…”
Section: Hasil Dan Pembahasanunclassified
“…Dari hasil penelitian ini diketahui bahwa Kelurahan Tambakreja termasuk wilayah panas dengan suhu rata-rata 32 o C-32,8 o C, sedangkan umumnya kondisi ideal bagi perkembangan nyamuk adalah 25 o C-32 o C dan untuk penetasan telur menjadi larva pada suhu 25 o C-30 o C. (8) Suhu yang tinggi menyebabkan kelembaban udara rendah sehingga berpengaruh terhadap perkembangan nyamuk Aedes sp. Rata-rata kelembaban udara di lokasi penelitian yaitu 63%-68,7%.…”
Section: Pembahasanunclassified
“…Air rendaman jerami mengeluarkan amonia yang menimbulkan bau dan CO2. (8), (9) Dalam penelitian Polson dkk, air rendaman jerami dengan konsentrasi 10% terbukti meningkatkan delapan kali lipat jumlah telur yang terperangkap dalam ovitrap dibandingkan ovitrap yang tidak diberi atraktan. (10) Hasil penelitian Ridha dkk menyebutkan bahwa atraktan rendaman jerami padi berpengaruh dalam menarik Aedes aegypti.…”
unclassified
“…Hasil penelitian ini berbanding terbalik dengan Lisa et al yang menyatakan telur yang diperoleh dari ovitrap di dalam rumah tiga kali lebih banyak dibandingkan dengan telur dari ovitrap di luar rumah. 23 Sementara penelitian yang dilakukan Wijayanti yang menyatakan bahwa telur nyamuk banyak ditemukan di luar rumah dengan OI tertinggi di Desa Kranji wilayah kerja Puskesmas Purwokerto Timur II. 24 Hal ini disebabkan di luar rumah terdapat vegetasi seperti tanaman hias maupun pohon, selain itu dari tabel 1 menjelaskan bahwa larva yang teridentifikasi lebih banyak larva Ae.…”
Section: Metodeunclassified