Pemanfaatan Pesawat Tanpa Awak Untuk Pemetaan Dan Identifikasi Penutupan Lahan Pada Kawasan Hutan Pendidikan Unmul

Abstract

Pada era modern ini pemotretan udara tidak hanya menggunakan pesawat berawak, namun dapat juga menggunakan pesawat tanpa awak atau UAV (Unamanned Aerial Vechicle) pesawat tanpa awak ini lebih dikenal dengan istilah drone yang saat ini dengan harga terjangkau, mudah didapatkan serta memiliki kemapuan melakukan pemotretan seperti pesawat berawak. Kelebihan utama dari drone, dibandingkan dengan pesawat berawak adalah bahwa drone dapat digunakan pada situasi dengan resiko tinggi, tanpa perlu membahayakan nyawa manusia, dan pada area yang tidak dapat diakses. Drone umumnya terbang pada ketinggian rendah sehingga foto yang dihasilkan terbebas dari awan.Tujuan dari penelitian ini adalah Memetakan Kawasan Hutan Pendidikan Fakultas Kehutanan Unmul (HPFU) dengan menggunakan Pesawat Tanpa Awak atau UAV (Unmanned Aerial Vehicle). Mengidentifikasi dan mengetahui luasan masing-masing penutupan lahan pada Kawasan Hutan Pendidikan Fakultas Kehutanan Unmul (HPFU) dengan menggunakan citra foto udara. Penelitian ini dilakukan kurang lebih 2 bulan efektif.Hutan Pendidikan Fakultas Kehutanan Unmul menjadi objek dilakukan penelitan dengan menggunakan Drone DJi Phantom 4 Pro V.2 dan menggunakan software pengolahan foto udara yaitu Agisoft Photoscan.Hasil analisis data yaitu penggunaan lahan di HPFU didapatkan 12 jenis penggunaan lahan dan tutupan lahan. Hasil analisis spasial untuk luas dan masing-masing jenis penggunaan lahan terdiri dari Aren, Belukar rawa, Hutan sekunder, Kebun buah Naga, Kebun sawit, Lahan terbuka, Pemukiman, Pertanian Lahan Kering, Semak, Tambak ikan, Tambang dan Tubuh air.

Pengenalan Citra Drone sebagai Data Geo-spasial untuk Sekolah Menengah Atas

“…Keunggulan utama drone dibandingkan dengan pesawat berawak adalah drone dapat digunakan dalam situasi berisiko tinggi, tanpa perlu membahayakan nyawa manusia, dan di area yang sulit dijangkau. (Hakim, 2021). Drone pada umumnya terbang pada ketinggian rendah sehingga foto yang dihasilkan bebas dari awan (Hakim, 2021).…”

“…(Hakim, 2021). Drone pada umumnya terbang pada ketinggian rendah sehingga foto yang dihasilkan bebas dari awan (Hakim, 2021). Drone atau yang lebih dikenal dengan Unmanned Aerial Vehicle (UAV) atau teknologi pesawat tak berawak sebagai solusi pemetaan tanah dengan beberapa target, fleksibilitas waktu, dan area pemotretan yang diinginkan, serta hasil pemotretan resolusi spasial yang detail, dan biaya yang relatif lebih rendah dibandingkan dengan harga perekaman oleh satelit (Utomo, 2018).…”

Pemantauan Jumlah Batang Eucalyptus pellita Umur 6 Bulan Berdasarkan Hasil Foto Drone

“…Sebelumnya pemantauan dilakukan secara manual yang membutuhkan waktu lama, kini dapat dilakukan dengan penginderaan jauh. Salah satu alat yang digunakan ialah drone (Hartono & Darmawan, 2018) dan (Hakim, A. M., Heni, E., & Dwi, 2021). Drone adalah pesawat tanpa awak (UAV/unmanned aerial vehicle) yang dapat mengendalikan dirinya sendiri dan juga dapat dikendalikan oleh pilot dari jarak tertentu (Rizqi, 2018).…”

Mapping Of Water Sanitation Lines Using Drones In The Residential Area Of BTN Grha Tegal Amertha, Banjar Tegal, Buleleng, Bali

“…In this modern era, aerial photography can be done not only by using manned aircrafts, but also by using unmanned aircrafts or UAVs (Unmanned Aerial Vehicles). UAVs or better known as drones have quite affordable prices, easy to obtain, and have the capability to carry out shooting like manned aircraft [5]- [8]. Therefore, to map sanitation lines in the residential area of BTN Grha Tegal Amertha, another alternative is needed, one of these alternatives is the use of drones that can produce small-format aerial photos so as to create large-scale maps that are useful for accurate data information.…”