2019
DOI: 10.30656/ps2pm.v1i2.1668
|View full text |Cite
|
Sign up to set email alerts
|

Pemanfaatan Pompa Celup: Solusi Pengadaan Air Irigasi Di Lahan Kering Di Desa Panaongan

Abstract: Desa Panaongan Kecamatan Pasongsongan Kabupaten Sumenep termasuk salah satu desa yang kekurangan air irigasi ketika musim kemarau tiba. Hal ini disebabkan karena struktur tanah termasuk dalam tanah kering yang hanya bisa ditanami jagung saja, sekali dalam setahun. Masyarakat desa Panaongan jarang sekali memiliki MCK sendiri-sendiri, sehinng untuk keperluan buang hajat, hampir sebagian warga desa melakukannya di ladang yang terbuka. Hal ini menyebabkan terjangkitnya penyakit-penyakit yang tidak diinginkan. Deng… Show more

Help me understand this report

Search citation statements

Order By: Relevance

Paper Sections

Select...
2

Citation Types

0
0
0
2

Year Published

2023
2023
2023
2023

Publication Types

Select...
2

Relationship

0
2

Authors

Journals

citations
Cited by 2 publications
(2 citation statements)
references
References 0 publications
0
0
0
2
Order By: Relevance
“…Beberapa pengabdian yang telah mengaplikasikan distribusi air, hermawan dkk melatih kelompok tani mengembangkan pompa celup. Hasil yang diperoleh dalam pelatihan, untuk menghasilkan air pada lahan kering sehingga petani dapat bercocok tanam [9]. Adi Sutrisno dkk melaksanakan program pelatihan bagi petani tentang pengoperasi pompa submersible, serta membantu petani dalam pemasangan dan pemeliharaan pompa [10].…”
Section: Pendahuluanunclassified
“…Beberapa pengabdian yang telah mengaplikasikan distribusi air, hermawan dkk melatih kelompok tani mengembangkan pompa celup. Hasil yang diperoleh dalam pelatihan, untuk menghasilkan air pada lahan kering sehingga petani dapat bercocok tanam [9]. Adi Sutrisno dkk melaksanakan program pelatihan bagi petani tentang pengoperasi pompa submersible, serta membantu petani dalam pemasangan dan pemeliharaan pompa [10].…”
Section: Pendahuluanunclassified
“…Seperti halnya manusia, tumbuhan membutuhkan air untuk menjalani kehidupannya (Setiyadi;& Tampubolon, 2019). Diketahui bahwa sektor pertanian yang membutuhkan banyak air baik dari sumber permukaan maupun bawah tanah dengan bantuan alat yang mampu mengalirkan air ke lahan budidaya tanaman (Hermawan et al, 2019). Apalagi pada daerah dengan kontur dan tekstur tanah yang bersifat lempung liat berpasir, yang pada saat kemarau melanda kondisi tanah seperti itu menjadi sangat keras dan dapat merusak perakaran tanaman, seperti yang dialami oleh kelompok tani Bisimo Etaikena, yang harus terhenti proses budidaya tanaman saat kemarau melanda akibat keterbatasan air tanah dan kondisi tanah yang keras.…”
Section: Pendahuluanunclassified