Pola rugae palatina memiliki karakteristik yang unik pada setiap individu, yang dapat dijadikan sarana identifikasi individu di bidang forensik kedokteran gigi, namun berbagai kontraversi muncul mengenai karakteristik rugae palatina secara kualitatif dan kuantitatif sesudah dilakukan perawatan ortodonti. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui perbedaan pola rugae palatina sebelum dan sesudah perawatan dengan alat ortodonti lepasan. Metode: Penelitian bersifat observasional dengan sampel penelitian terdiri dari 111 model studi sebelum dan sesudah dilakukan perawatan ortodonti. Teknik sampling adalah purposive sampling, dari pasien maloklusi dento-alveolar kelas I, usia 18-30 tahun di RSGM FKG Unpad. Data penelitian dideskripsikan dan dianalisis dengan uji statistik Wilcoxon (ɑ = 0,05) untuk mengetahui perbedaan pola rugae palatina sebelum dan sesudah perawatan ortodonti. Hasil: Hasil penelitian menunjukkan, ukuran rugae palatina sebelum dilakukan perawatan terbanyak adalah rugae primer 85,2%, rugae sekunder 13,4%, rugae fragmen 1,37%, sesudah perawatan rugae primer 85.5%, rugae sekunder 13,2%, rugae fragmen 1,3%. Berdasarkan arah, rugae palatina sebelum perawatan arah postero-anterior 44,5%, antero-posterior 38,6%, sesudah perawatan arah posterior-anterior 44,9%, antero-posterior 38,3%. Arah perpendikular 8,7% dan berbagai arah 8,2% baik sebelum maupun sesudah perawatan. Uji beda menunjukan, tidak terdapat perbedaan signifikan sebelum dan sesudah perawatan ortodonti. Simpulan: Pola rugae palatina yang sering muncul sebelum dan sesudah perawatan ortodonti adalah rugae primer dengan arah postero-anterior, tidak terdapat perbedaan signifikan sebelum dan sesudah perawatan ortodonti. Kata kunci: Forensik odontologi, perawatan ortodonti, pola rugae palatine Differences in palatal rugae patterns before and after the removable orthodontic appliances treatment