Pembekalan Klasifikasi Baru Makhluk Hidup Hewan Kepada Guru-Guru Biologi

Abstract

Klasifikasi adalah salah satu ilmu tertua dalam bidang biologi dimasa sebelum masehi (SM). Klasifikasi memiliki peran penting karena memudahkan manusia mempelajari makhluk hidup yang sangat banyak tetapi secara berkelompok. Posisi makhluk hidup didalam klasifikasi terus mengalami pergeseran seiring ditemukan teknologi yang lebih canggih dan detail hingga struktur yang mikroskopis. Materi klasifikasi adalah salah satu materi biologi yang dinilai sulit oleh siswa dan guru. Guru harus senantiasa mengikuti perkembangan zaman dan informasi terbaru di bidang biologi. Tujuan pengabdian ini adalah membekali pengetahuan baru bidang klasifikasi makhluk hidup kepada para guru biologi grup Ciputra. Kegiatan pengabdian ini dilaksanakan pada tanggal 28 Maret 2022 hingga 07 April 2022. Peserta kegiatan ini adalah para guru biologi grup Ciputra sebanyak 15 orang, baik jenjang Sekolah Menengah Pertama (SMP) maupun Sekolah Menengah Atas (SMA). Metode kegiatan dilakukan secara daring zoom dengan pendekatan ceramah, bedah jurnal, dan diskusi. Hasil kegiatan ini adalah kegiatan berjalan lancar dan diikuti oleh 15 orang (83,3%), peserta mendapatkan informasi terbaru dalam klasifikasi makhluk hidup, seperti filum dan subfilum dalam kingdom protozoa termasuk di dalamnya apicomplexa, filum cacing nematoda, filum brachiopoda, dan ordo insekta, peserta mampu mengambil keputusan ketika menemukan konsep yang berbeda antar literatur mengenai sistem klasifikasi makhluk hidup.

Penguatan PENGUATAN KONSEP SISTEM PENDENGARAN, PEMBAU, DAN PERASA PADA KOMUNITAS GURU BIOLOGI SIDOARJO

“…Program pengabdian kepada masyarakat ini dikemas dalam bentuk penguatan materi. Pertimbangan ini mengacu pada konsep sebelumnya bahwa guru perlu memiliki pengetahuan yang baik dan mengikuti perkembangan terbaru di bidang biologi (Adrianto, Setyawan, et al, 2022). Dengan pengetahuan yang baik, maka guru mampu melakukan intervensi dan pembinaan perilaku siswa yang sebelumnya tidak sehat menjadi berperilaku sehat (Ihsani & Santoso, 2020).…”

“…Materi tersebut tersebut akan diisi oleh dosen sekaligus dokter spesialis THT (telinga, hidung, dan tenggorokan). Studi sebelumnya melaporkan bahwa guru harus mengikuti perkembangan ilmu pengetahuan terbaru di bidang biologi, perkembangan peserta didik, perkembangan kurikulum dan perkembangan teknologi agar guru lebih siap dalam mendesain kelas belajar yang efektif (Adrianto, Setyawan, et al, 2022;Estari, 2020;Gusli et al, 2023;Nugroho et al, 2022). Kaitannya dengan kesehatan telinga, guru merupakan sosok orang tua kedua yang lebih lama berinteraksi dengan para siswa sehingga diharapkan guru dapat melakukan intervensi dan pembinaan perilaku siswa yang sebelumnya tidak sehat dan tidak bersih menjadi hidup sehat dan bersih serta membentuk perilaku siswa mencari informasi kesehatan (Ajani, 2023;Ihsani & Santoso, 2020).…”