Pembelajaran Pendidikan Agama Kristen dalam Keluarga di Era Digital

Abstract

Artikel ini mengulas tentang pembelajaran pendidikan agama Kristen dalam keluarga di era digital untuk meningkatan spiritualitas dan moralitas anak. Orangtua merupakan sosok utama yang mewariskan nilai-nilai spiritualitas dan moralitas pada anak sejak dini melalui pengajaran pendidikan agama Kristen. Spiritualitas dan moralitas merupakan hal yang sangat mendasar dalam kehidupan anak. Di samping itu, era digital membawa dampak positif dan negatif bagi kehidupan anak. Dalam hal ini, dampak negatifnya sangat memengaruhi pertumbuhan spiritualitas dan moralitas anak. Oleh sebab itu, orangtua harus bertanggung untuk meningkat spiritualitas dan moralitas anak melalui pengajaran pendidikan agama Kristen dalam keluarga. Orangtua harus mengajarkan nilai-nilai spiritualitas dan moralitas pada anak berulang-ulang dimana saja dan kapanpun. Metode yang digunakan dalam penulisan ini adalah kajian literatur dan riset pustaka.

Analisis Pembelajaran Pendidikan Agama Kristen dalam Keluarga di Masa Pandemi Covid-19

“…sebab di dalam keluarga anak mendapatkan pengajaran iman dan nilai-nilai moral. Hal ini tentu menjadi tugas dan tanggung jawab orang tua dalam keluarga untuk mengajar, mendidik, mendampingi dan memotivasi anak agar bertumbuh dalam pengenalan akan firman Tuhan (Boiliu, 2020). Michael J Antoni mengemukakan beberapa model pengembangan teologi yang tepat sebagai model pengasuhan anak dalam keluarga yaitu mengasihi, memerhatikan, menanggapi mendesiplin, memberi, menghormati, mengenal dan mengampuni (Antony, 2017).…”

“…Pembelajaran PAK dalam keluarga selama masa pandemi merupakan tantangan terbesar bagi orang tua. Menurut Fredik Melkias Boiliu dan Meyva Polii peran orang tua dalam keluarga berusaha untuk menumbuhkan dan membimbing sikap hidup anak yang sesuai dengan nilai-nilai kristiani agar terbentuk pribadi Kristen yang sejati dalam kehidupan mereka (Fredik Melkias Boiliu, 2020). Artinya dalam situasi dan kondisi apa pun orang tua tetap bertanggung jawab dalam memberikan pengajaran pada anak di lingkungan keluarga untuk menumbuhkan spiritualitas dan moralitas.…”

Effect of Learning Christian Religious Education in Pandemic of Covid-19 on Youth Faith Growth in Church

“…Covid 19 had a significant impact on the Church, and there was a total change in the scope of the Church related to the learning of Christian Religious Education in the Church (Boiliu, 2020). In this case, the learning of Christian Religious Education for youth in the Church, which was previously carried out in the church building face-to-face, has now changed at home and is carried out virtually or online [21]. Therefore, the learning changes in the Church during the COVID-19 pandemic require appropriate learning strategies for youth.…”

Student Spirituality Formation through Christian Religious Education

“…Christian religious education is a teaching and learning process based on the Bible as a source of learning material content, aimed at guiding students to have authentic knowledge about the basic teachings of the Christian faith, and which has an impact on the process of spiritual formation and the character of Christ; students grow towards Christ, have new lives that glorify God, become salt and light of the world and become true witnesses and disciples of God (Boiliu, 2020). The principle that distinguishes Christian Religious Education from other education lies in the basis and source of Christian Religious Education itself, namely the Bible and the person of Jesus Christ.…”

“…Referring to several studies relevant to this research, namely: (a) Fredik Melkias Boiliu and Meyva Polii said that parents have the first and foremost role in the formation of children's spirituality through roles as teachers, educators, companions, motivators, facilitators, counseling and friends (Boiliu, 2020). Agreeing with this, Syalam Hendky Hasugian and Johanes Waldes Hasugian said that teachers have an important role in shaping students' spirituality through the teaching and learning process (Hasugian & Hasugian, 2021).…”