Pembentukan Karakter dalam Pendidikan Makan (Studi Kasus di Raudhatul Athfal Istiqlal Jakarta)

Abstract

Tujuan penelitian secara umum adalah untuk memahami secara mendalam dan mendeskripsikan pembentukan karakter dalam pendidikan makan di Lembaga PAUD Istiqlal Jakarta Pusat. Objek penelitian ini adalah anak yang berada pada rentang usia 4-6 tahun. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian kualitatif studi kasus. Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan tiga komponen model Miles dan Huberman, yaitu: 1) data condensation, 2) data display and 3) conclusion drawing/verification. Hasil penelitian menunjukan bahwa pendidikan karakter makan ditentukan tidak hanya oleh peran Guru seperti peran guru pada pembentukan karakter dalam kegiatan makan diantaranya: 1) Guru sebagai tauladan atau modelling. 2) guru sebagai pengamat atau observer, 3) guru sebagai pendukung, 4) guru sebagai fasilitator, 5) guru sebagai evaluator, tetapi peran orangtua seperti 1) memberi tauladan kepada anak-anak tentang bagaimana sikap makan yang tepat, seperti mengambil makanan sesuai kebutuhan dan bertanggungjawab menghabiskan makanan yang telah diambil. 2) memberi contoh dalam perilaku sosial saat makan dalam kelompok atau keluarga, sehingga anak-anak memperoleh pembelajaran penting tentang sikap sosial seperti: berkomunikasi efektif dengan setiap anggota keluarga. Dapat disimpulkan bahwa kedua peran tersebut akan dapat membentuk karakter yang sangat baik untuk anak – anak dan proses tersebut akan tertanam dalam jangka panjang

Instrumen Evaluasi Karakter Mahasiswa Program Pendidikan Guru Pendidikan Anak Usia Dini

“…Anak akan mencontoh, melihat, atau mengcopy semua hal yang dilihat oleh anak baik itu perilaku baik atau buruk, kemudian menjadi kebiasaan untuk anak (Isikoglu, 2008;Tanto et al, 2019;Veziroglu-Celik & Acar, 2018). Sebelum mendidik pribadi anak, seharusnya calon guru harus memiliki karakteristik pribadi yang baik dan positif (Maiza & Nurhafizah, 2019;Srianita et al, 2019). Jika pribadi tersebut diimplementasikan pada anak, maka anak juga mencontohkan kebaikan guru tersebut.…”

Pengaruh Pembiasaan, Kecerdasan Emosional dan Dukungan Orang Tua Terhadap Kemandirian Anak

“…Dengan demikian pembentukan karakter dapat dikemas dalam berbagai aktivitas pembelajaran. Beragam cara dapat dilakukan diantaranya melalui tauladan dan pembiasaan dalam kehidupan sehari-hari (Srianita et al, 2020). Lickona memperkuat dengan mengatakan bahwa pendidikan karakter yang efektif membutuhkan pendekatan yang proaktif, komprehensif, dan harus intensif (D. Hayati, 2020).…”

Pengaruh Metode Bernyanyi Berbasis Sumbang Duo Baleh Terhadap Karakter Anak Usia 5-6 Tahun

“…Selanjutnya (Riwanti et al, 2017) menyatakan pembentukan pendidikan karakter pada anak usia dini tidak hanya melalui pembelajaran dan pendidikan yang bersifat formal tetapi juga dapat dilakukan melalui kegiatan diluar kegiatan belajar karena pembelajaran anak usia dini dilakukan melalui bermain. Karakter merupakan gabungan dari tiga komponen yaitu perasaan mengenai reaksi emosional, pengetahuan moral serta nilai-nilai yang dibangun pada diri yang mengarah pada tindakan melalui kehidupan sosial yang bermoral (Srianita , 2019).…”