2016
DOI: 10.21831/civics.v13i1.11077
|View full text |Cite
|
Sign up to set email alerts
|

Pembentukan wawasan global mahasiswa dalam mata kuliah Pendidikan Kewarganegaraan di FKIP Universitas Ahmad Dahlan

Abstract: Keywords: global competencies, young citizens PENDAHULUANPendidikan Kewarganegaraan sebagai sarana efektif dalam proses pembentukan warga negara yang baik yang secara sederhana dapat dijelaskan bahwa warga negara yang baik adalah warga negara yang mengenal hak dan kewajibannya dalam kehidupan berbangsa, bernegara, sampai pada kehidupan berhubungan dengan bangsa lain. Takaran warga negara yang baik dapat dibentuk melalui Pendidikan Kewarganegaraan yang secara proses pelaksanaannya dapat dikaji dalam proses pend… Show more

Help me understand this report

Search citation statements

Order By: Relevance

Paper Sections

Select...
1
1

Citation Types

0
1
0
2

Year Published

2018
2018
2019
2019

Publication Types

Select...
3

Relationship

0
3

Authors

Journals

citations
Cited by 3 publications
(3 citation statements)
references
References 0 publications
0
1
0
2
Order By: Relevance
“…Dua jejak kuda telah diambil oleh para abdi dalem keraton Yogyakarta. Oxfam melihat global citizen sebagai seseorang yang 'aware of the wider world and has a sense of their own role as a world citizen; respects and values diversity; willing to act to make the world a more equitable and sustainable place; take responsibility for their actions (Aulia, 2016;Education Above All, 2012).…”
Section: Hasil Dan Pembahasanmentioning
confidence: 99%
“…Dua jejak kuda telah diambil oleh para abdi dalem keraton Yogyakarta. Oxfam melihat global citizen sebagai seseorang yang 'aware of the wider world and has a sense of their own role as a world citizen; respects and values diversity; willing to act to make the world a more equitable and sustainable place; take responsibility for their actions (Aulia, 2016;Education Above All, 2012).…”
Section: Hasil Dan Pembahasanmentioning
confidence: 99%
“…Masalah yang terjadi ialah sebagian guru belum menerapkan pembelajaran kontekstual atau menerapkan pendekatan pembelajaran relevan lainnya. Padahal, garda terdepan mencapai keberhasilan misi PKn paradigma baru terletak pada kerja keras guru untuk selalu inovatif dan kreatif melakukan pengembangan pendekatan PKn (Samsuri, 2011;3) Sebagian besar pembelajaran PKn di Indonesia masih menampakkan ciri-ciri sistem pembelajaran tradisional atau konvensional. Suryadi (2006:27) mengidentifikasi ciri-ciri sistem belajar konvensional meliputi adanya kelas yang tertutup dalam sekolah yang juga tertutup dari lingkungannya, seting ruangan yang statis dan penuh formalitas, guru menjadi satu-satunya sumber ilmu dan papan tulis sebagai sarana utama dalam proses transfer of knowledge, situasi dan suasana belajar yang diupayakan hening untuk mendapatkan konsentrasi belajar maksimal, menggunakan buku wajib yang cenderung menjadi satu-satunya sumber yang sah sebagai referensi di kelas, dan adanya model ujian dengan soal -soal pilihan majemuk (multiple choice) dan hasilnya sebagai ukuran kemampuan siswa.…”
Section: Kondisi Pembelajaran Pknunclassified
“…Globalisasi menuntut warga negara berwawasan global. Oleh karena itu Pendidikan Kewarganegaraan didesain untuk mempersiapkan warga negara muda mampu untuk berinteraksi dengan lingkungan di luar dirinya sebagaimana Oxfam melihat global citizen sebagai seseorang yang "aware of the wider world and has a sense of their own role as a world citizen; respects and values diversity; willing to act to make the world a more equitable and sustainable place; take responsibility for their action" (Aulia, 2016;Education Above All, 2012).…”
unclassified