2021
DOI: 10.31940/bp.v7i1.2397
|View full text |Cite
|
Sign up to set email alerts
|

Pemberdayaan Menu Sebagai Upaya Pengentasan Gizi Buruk Dan Obesitas Balita Di Desa Catur, Kintamani, Bangli, Bali

Abstract: Pengabdian masyarakat prodi Gizi Universitas Dhyana Pura dilakukan di Desa Catur, Bangli Bali bertujuan sebagai upaya memberikan edukasi dan skill kepada masyarakat ibu asuh yang mempunyai anak balita, dalam rangka memperdayakan menu sebagai upaya pengentasan gizi kurang dan lebih. Program ini diberikan untuk mengatasi masalah yang diprioritaskan yaitu: 1) kurangnya pengetahuan para ibu asuh balita mengenai bahan-bahan makanan yang mempunyai potensi untuk meningkatkan maupun menurunkan berat badan, 2) keterbat… Show more

Help me understand this report

Search citation statements

Order By: Relevance

Paper Sections

Select...
1

Citation Types

0
0
0
1

Year Published

2023
2023
2023
2023

Publication Types

Select...
1

Relationship

0
1

Authors

Journals

citations
Cited by 1 publication
(1 citation statement)
references
References 0 publications
0
0
0
1
Order By: Relevance
“…Desa Bayung Gede menjadi salah satu desa yang masuk kedalam 13 desa yang memiliki kasus stunting. Desa Bayung Gede masuk ke dalam 11 desa yang memiliki zone ringan yakni angka kasus di angka 20 persen sampai 30 persen (Wiradnyani et al, 2021). Penyabab terjadinya stunting salah satunya yaitu kurangnya asupan gizi dan riwayat penyakit infeksi, sedangkan faktor penyebab tidak langsung yaitu pengetahuan orang tua tentang kandungan gizi yang terdapat dalam asupan makanan sehari-hari, pendidikan orang tua, pendapatan orang tua, serta minimya kadar gizi asupan yang diberikan kepada anak-anak atau balita (Jupri et al, 2022).…”
Section: Pendahuluanunclassified
“…Desa Bayung Gede menjadi salah satu desa yang masuk kedalam 13 desa yang memiliki kasus stunting. Desa Bayung Gede masuk ke dalam 11 desa yang memiliki zone ringan yakni angka kasus di angka 20 persen sampai 30 persen (Wiradnyani et al, 2021). Penyabab terjadinya stunting salah satunya yaitu kurangnya asupan gizi dan riwayat penyakit infeksi, sedangkan faktor penyebab tidak langsung yaitu pengetahuan orang tua tentang kandungan gizi yang terdapat dalam asupan makanan sehari-hari, pendidikan orang tua, pendapatan orang tua, serta minimya kadar gizi asupan yang diberikan kepada anak-anak atau balita (Jupri et al, 2022).…”
Section: Pendahuluanunclassified