Pemberdayaan Petani Pemakai Air Desa Sumberejo Dalam Operasi Dan Pemeliharaan Jaringan Irigasi

Abstract

Kegiatan pengabdian ini dilaksanakan di Desa Sumberejo, Kecamatan Kotagajan, Kabupaten Lampung Tengah dengan mitra sasaran Perkumpulan Petani Pemakai Air (P3A). Kegiatan ini dilatarbelakangi oleh studi kalibrasi pintu air di Daerah Irigasi Punggur Utara yang mendapati koefisien debit pintu air irigasi yang kurang lazim dan ternyata diakibatkan oleh kondisi jaringan irigasi. Kegiatan ini bertujuan untuk memberdayakan P3A Desa Sumberejo yang terletak di BPU 15 Daerah Irigasi Punggur Utara. Metode kegiatan berupa peningkatan pengetahuan tentang Operasi dan Pemeliharaan Jaringan Irigasi oleh P3A dan pemberdayaan P3A melalui perbaikan ringan dan perawatan jaringan irigasi. Hasil dari kegiatan ini adalah meningkatnya pengetahuan dan kesadaran anggota P3A tentang tugas dan peran mereka dalam Operasi dan Pemeliharaan jaringan irigasi. Sebagai wujud pemahaman dan kesadaran, anggota P3A segera melakukan perbaikan saluran tepat di bawah pintu irigasi yang sebelumnya dibobok agar air pembagian air irigasi dapat dilakukan dengan adil, pembersihan sampah-sampah di saluran irigasi maupun perawatan saluran lainnya. Simpulan dari kegiatan ini adalah pentingnya peningkatan pengetahuan, pemahaman maupun peran P3A dalam operasi dan pemeliharaan jaringan irigasi agar kinerja jaringan irigasi meningkat 
 
 Kata kunci: Operasi dan Pemeliharaan, Jaringan Irigasi, P3A

Post-Covid-19 Village Fund - Based Economic Recovery Strategy in Sumbawa Regency

“…Furthermore, from the side of strengthening independent and sovereign food security, one of the results of the study states that rural agricultural skippers need to be directed at efforts to industrialize various foods based on local resources [14]. In terms of irrigation network maintenance, referring to one of the results of dedication, that the knowledge and awareness of farmers in the village (P3A members) of the importance of maintaining irrigation networks need to be improved [15] Moreover, it is stated that the agricultural factor which is the main actor remains the key to the successful application of agricultural technology [16] Third, in the cooperative and MSMEs sector, the study results recommend three main programs emphasizing the aspects of increasing the management capacity of village cooperatives, developing cooperative and UMK infrastructure, and procurement of appropriate technology. The importance of increasing the management capacity of village cooperatives is supported by one of the results of research which reveals that employee resources, in this case, the cooperative administrator, must be increased in order to be able to run cooperative operations adequately.…”

Kinerja Perkumpulan Petani Pemakai Air (P3a) Banda Tangah Dalam Pengelolaan Jaringan Irigasi Sawah Di Kecamatan Lubuk Sikarah Kota Solok

“…Menurut penelitian yang dilakukan oleh (Zamroni et al, 2016), (Inadhi et al, 2022) (Kusumastuti, 2019), berdasarkan hasil penelitian diperoleh penilaian kinerja sistem jaringan irigasi yang indeks kinerjanya kurang dan perlu mendapat perhatian. Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh (Mulyadi et al, 2014), dan (Prabowo, 2015), menyatakan bahwa kinerja sistem irigasi menurut kategorisasinya sangat baik.…”

Identifikasi Dan Perbaikan Jaringan Irigasi Colo Timur Kabupaten Sukoharjo (Studi Kasus: Saluran Sekunder Ambil-Ambil)

“…Pengamanan jaringan irigasi dilakukan oleh instansi pemerintah, perkumpulan petani pemakai air, dan pihak lain sesuai dengan tanggung jawab masing-masing (Priyanto, et. al., 2019;Kusumastuti, 2019). Penelitian yang dilakukan oleh Laksono Suroyo S (2011) yang berjudul "Efisiensi Irigasi Sumber Air Bringin di Kabupaten Magetan" dijelaskan bahwa efisiensi irigasi untuk Jaringan Irigasi Bulungan pada bulan Januari sampai Juni 2011 sebesar 55, 36% karena menurut data tidak terjadi kehilangan air, kemudian pada Jaringan Irigasi Bringin sebesar 59, 70 % dan yang terakhir pada Jaringan Irigasi Dokare sebesar 15, 42%.…”