2022
DOI: 10.33024/jkpm.v5i9.7262
|View full text |Cite
|
Sign up to set email alerts
|

Pemberian Aromaterapi Lavender pada Ibu Hamil Trimester I dengan Emesis Gravidarum Didesa Margorejo Lampung Selatan

Abstract: ABSTRAK Kehamilan merupakan suatu hal yang sangat di dambakan oleh setiap pasangan suami istri. Namun kehamilan menyebabkan perubahan fisik dan psikis pada tubuh. Hal tersebut menimbulkan bermacam-macam keluhan salah satunya mual muntah. Mual muntah atau yang di sebut dengan Emesis Gravidarum adalah gejala yang wajar atau sering terdapat pada kehamilan trimester pertama. Hal ini terkadang terjadi pada saat bangun tidur di pagi hari, tetapi juga bisa pada saat siang atau malam hari. Tujuan melakukan penerapan a… Show more

Help me understand this report

Search citation statements

Order By: Relevance

Paper Sections

Select...
1

Citation Types

0
0
0
1

Year Published

2024
2024
2024
2024

Publication Types

Select...
2

Relationship

0
2

Authors

Journals

citations
Cited by 2 publications
(1 citation statement)
references
References 5 publications
0
0
0
1
Order By: Relevance
“…Sifat farmakologi dari minyak esensial lavender yaitu menimbulkan edek rileks dan analgesik. Esensial lavender juga dapat mempengaruhi sistem limbik untuk menstimulasi hormone yang dapat mengatasi kecemasan dan nyeri (Wahyudi, Wandini, & Novitasari, 2022). Efek positif yang diberikan dari minyak esensial lavender yaitu meningkatkan sstem saraf pusat sehingga menghambat sekresi Adreno Corticotriphic Hormone (ACTH) yaitu hormone kecemasan (Pratiwi, Rejeki, & Juniarto, 2021).…”
Section: Pendahuluanunclassified
“…Sifat farmakologi dari minyak esensial lavender yaitu menimbulkan edek rileks dan analgesik. Esensial lavender juga dapat mempengaruhi sistem limbik untuk menstimulasi hormone yang dapat mengatasi kecemasan dan nyeri (Wahyudi, Wandini, & Novitasari, 2022). Efek positif yang diberikan dari minyak esensial lavender yaitu meningkatkan sstem saraf pusat sehingga menghambat sekresi Adreno Corticotriphic Hormone (ACTH) yaitu hormone kecemasan (Pratiwi, Rejeki, & Juniarto, 2021).…”
Section: Pendahuluanunclassified