Transportasi mempunyai peranan penting dalam kehidupan masyarakat untuk membantu berpindah dari satu tempat ke tempat lain dengan lebih mudah dan cepat. Kecelakaan lalu lintas adalah salah satu masalah yang terjadi pada aspek transportasi. Kecelakaan ini dapat melibatkan kendaraan bermotor, pejalan kaki, atau jenis transportasi lainnya. Ketika pengemudi berkendara secara terus menerus umumnya menyebabkan tingkat kewaspadaan akan menurun. Penurunan kewaspadaan dapat mempengaruhi kondisi kelelahan dalam berkendara yang menjadi penyebab kecelakaan lalu lintas. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kelelahan subjektif yang dialami oleh sopir bus BRT. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif yang bersifat deskriptif, dimana data kelelahan subjektif sopir bus BRT dievaluasi dari hasil kuesioner Bourdon Wiersma, pengukuran kelelahan subjektif dilihat dari tiga aspek yaitu kecepatan, ketelitian dan konstansi. Kelelahan subjektif pada sopir bus BRT ditinjau dari aspek kecepatan yaitu lelah ringan 54,3% dan lelah sedang 45,7%. Kelelahan pada sopir bus BRT ditinjau dari aspek ketelitian yaitu 45,7% lelah ringan dan 54,3% lelah sedang. Kelelahan pada sopir bus BRT ditinjau dari aspek konstansi yaitu 20% lelah sedang dan 80% lelah berat. Kelelahan subjektif pengemudi diakibatkan pekerjaan yang repetitif dan monoton dalam posisi duduk dengan jarak gerak yang agak sempit, terkadang dapat diperparah dengan kondisi jalan yang padat, sehingga dapat meningkatkan faktor stres kerja.