Penelitian sebelumnya telah diketahui bahwa ekstrak limbah kulit buah nipah (Nypa Fruticans Wurmb) memiliki potensi sebagai penghambat laju korosi pada logam. Oleh karena itu, penelitian ini dilakukan untuk mengetahui persentase berat ekstrak yang optimal sebagai green corrosion inhibitor dalam menghambat laju korosi pada baja karbon ASTM A36 melalui metode weight loss dan uji polarisasi potensiodinamik. Daya hambat korosi baja karbon ASTM A36 menggunakan ekstrak kulit buah nipah ditentukan pada berbagai persen berat ekstrak pada inhibitor terhadap variasi suhu dan lama paparan dengan media korosifnya. Efisiensi inhibisi meningkat dengan meningkatnya persen berat ekstraknya. Efisiensi inhibisi tertinggi berdasarkan uji weight loss sebesar 97,87% dengan laju korosi 0,00002 mpy yang diperoleh pada persentase ekstrak 15% dengan lama paparan 4 hari. Sedangkan, berdasarkan uji polarisasi potensiodinamik diperoleh laju korosi terendah terdapat pada sampel dengan persentase ekstrak 12%b/v inhibitor sebesar 1,6747 mmpy dengan efisiensi inhibisi sebesar 76,13% pada suhu 30oC. Berdasarkan hasil uji dapat pula disimpulkan bahwa semakin tinggi suhu paparan maka akan semakin meningkatkan laju korosi. Sedangkan, lama waktu paparan tidak selalu meningkatkan laju korosi pada sampel dengan inhibitor. Hal ini dimungkinkan dipengaruhi oleh efek jenuh dari adsorpsi inhibitor terhadap logam itu sendiri. Sedangkan pada sampel tanpa inhibitor selalu menunjukkan peningkatan laju korosi seiring dengan bertambahnya lama waktu paparan