Configurable Information System (CiS) atau yang sering disebut juga Sistem Informasi Terkonfigurasi adalah suatu sistem yang dapat diatur atau dikonfigurasi sesuai dengan kebutuhan. Dengan menerapkan sistem yang dapat dikonfigurasi maka perubahan kebutuhan organisasi akan dapat terakomodasi. Penelitian ini bertujuan menyediakan CiS yang memiliki fitur-fitur spesifik untuk penjualan pembelian dilengkapi dengan tree-based feature model untuk mengatur batasan sistem dengan tujuan menjaga integritas sistem, sehingga dapat dilakukan pengaturan terhadap fitur-fitur yang wajib ada (mandatory) dan fitur-fitur yang tidak wajib ada atau pilihan (optional), dengan demikian user dapat lebih leluasa mengatur fitur-fitur yang digunakan namun dengan batasan yang sesuai. Penelitian ini bertujuan untuk membantu organisasi berskala mikro, kecil, dan menengah (UMKM) berupa toko retail dan grosir dengan menyediakan CiS dengan ruang lingkup penjualan dan pembelian barang. Dengan adanya CiS maka pihak UMKM akan dapat lebih fleksibel dan leluasa mengatur fitur-fitur sesuai kebutuhan organisasi, sehingga kebutuhan organisasi dapat terakomodasi. Selain itu, dengan tree-based feature model maka UMKM dapat lebih mudah memilih dan mengatur fitur yang disediakan. Konfigurasi fitur yang disediakan dalam CiS ini antara lain fitur order penjualan, order pembelian, fitur pembuatan faktur, fitur konversi barang, setting metode pencatatan persediaan, setting diskon, setting bonus, setting PPN, dan setting metode pencatatan HPP. Ujicoba sistem CiS dilakukan dengan tiga metode, yaitu unit testing, integration testing, dan simulasi konfigurasi terhadap empat UMKM yang bergerak di bidang penjualan dan pembelian. Simulasi dilakukan dengan menjalankan skenario proses bisnis terhadap pengelola empat UMKM yang memiliki proses bisnis berbeda. Hasil proses ujicoba menunjukkan bahwa tree-based feature model dalam CiS yang dibuat dapat mengakomodasi kebutuhan proses bisnis yang berbeda dari keempat UMKM dengan beberapa saran pengembangan, dengan tingkat ketepatan fitur antara fitur yang diusulkan dengan fitur riil yang dibutuhkan sebesar 93,33%, sehingga dapat ditarik kesimpulan bahwa CiS yang disediakan dapat mengakomodasi beragam kebutuhan proses bisnis dalam UMKM. Dengan adanya CiS maka sistem dapat lebih fleksibel, perubahan sistem juga dapat diatur secara mandiri oleh pengguna, dan juga dapat mengurangi tingkat ketergantungan pada pengembang perangkat lunak.