Glukosamin merupakan suatu senyawa yang termasuk ke dalam gula amino dan berperan sebagai prekursor biosintesis protein glikosilat dan lipid di dalam tubuh. Ekstraksi glukosamin secara kimia, biologi, dan fermentasi, belum mendapatkan hasil yang optimal. Perlakuan hidrolisis bertekanan diperlukan untuk meningkatkan hasil dalam pembuatan glukosamin. Penelitian ini bertujuan menentukan karakteristik glukosamin dari kitosan cangkang udang vaname yang diekstrak menggunakan perlakuan asam dengan tekanan. Kitosan cangkang udang vanamei diekstraksi menggunakan HCl 5% lalu diberi perlakuan dengan tekanan 0,45 atm dan tanpa tekanan pada suhu ±120°C . Karakteristik yang diamati meliputi komposisi kimia, rendemen, derajat deasetilasi, spektrum gugus fungsi, dan ketampakan. Cangkang udang yang digunakan memiliki kadar air (25,49±0,34%), abu (14,05±0,26%), dan protein (20,63±0,08%) . Kitosan udang vanamei memiliki kadar air (4,62%), abu (0,31%), protein (3,03%), derajat deasetilasi yaitu 78,44%, viskositas 222 cP, dan ketampakan berbentuk serpihan, warna putih kecokelatan dan tidak berbau. Glukosamin udang vanamei memiliki ketampakan berbentuk serbuk, dan warna putih kecokelatan. Persentase rendemen tertinggi pada glukosamin dengan tekanan 0,45 atm, yaitu 78,22%. Perlakuan pemberian tekanan dan tanpa tekanan pada ekstraksi glukosamin berpengaruh nyata terhadap rendemen, derajat deasetilasi, dan spektrum gugus fungsi glukosamin. Glukosamin terbaik diperoleh dari perlakuan ekstraksi kombinasi konsentrasi asam dan tekanan dengan hasil rendemen dan derajat deasetilasi yang telah sesuai dengan syarat mutu glukosamin.