2018
DOI: 10.35508/fisa.v3i1.604
|View full text |Cite
|
Sign up to set email alerts
|

Pemetaan Daerah Rawan Banjir Dengan Penginderaan Jauh Dan Sistem Informasi Geografis Di Kecamatan Kupang Timur Kabupaten Kupang Provinsi Nusa Tenggara Timur

Abstract: Abstrak Telah dilakukan pemetaan daerah rawan banjir di Kecamatan Kupang Timur Kabupaten Kupang Provinsi Nusa Tenggara Timur dengan aplikasi penginderaan jauh dan sistem informasi geografis. Metode penelitian berupa pembuatan peta curah hujan, pembuatan peta tutupan lahan dan pembuatan peta kelas lereng. Hasil penelitian menunjukan bahwa tingkat kerawanan banjir di kecamatan kupang timur kabupaten kupang dibagi dalam 3 kelas yaitu kelas tidak rawan dengn luas wilayah 8284,32 Ha dengan persentase yaitu 50… Show more

Help me understand this report

Search citation statements

Order By: Relevance

Paper Sections

Select...
3
1
1

Citation Types

0
14
0
16

Year Published

2021
2021
2024
2024

Publication Types

Select...
6
2

Relationship

0
8

Authors

Journals

citations
Cited by 22 publications
(30 citation statements)
references
References 0 publications
0
14
0
16
Order By: Relevance
“…Banjir adalah sebuah peristiwa dimana daratan yang biasanya kering menjadi tergenang oleh air, yang disebabkan adanya curah hujan yang tinggi dan kondisi topografi wilayah yang rendah hingga cekungan, dan dapat juga disebabkan oleh rendahnya kemampuan infiltrasi oleh tanah, sehingga menyebabkan tanah tidak mampu lagi menampung dan menyerap air (Nuryanti et al, 2018). Menurut Darmawan et al, (2017) bencara banjir merupakan bencana alam yang paling sering terjadi, baik dilihat dari intensitasnya pada suatu tempat maupun jumlah lokasi kejadian dalam setahun yaitu sekitar 40% di antara bencana alam yang lainnya Kota Medan merupakan ibu kota Provinsi Sumatera Utara yang berpenduduk 2.279.894 jiwa memiliki luas wilayah 26.510 ha (265,10 km 2 ) atau 3,6% dari luas keseluruhan Provinsi Sumatera Utara (BPS Sumatera Utara, 2019).…”
Section: Pendahuluanunclassified
See 2 more Smart Citations
“…Banjir adalah sebuah peristiwa dimana daratan yang biasanya kering menjadi tergenang oleh air, yang disebabkan adanya curah hujan yang tinggi dan kondisi topografi wilayah yang rendah hingga cekungan, dan dapat juga disebabkan oleh rendahnya kemampuan infiltrasi oleh tanah, sehingga menyebabkan tanah tidak mampu lagi menampung dan menyerap air (Nuryanti et al, 2018). Menurut Darmawan et al, (2017) bencara banjir merupakan bencana alam yang paling sering terjadi, baik dilihat dari intensitasnya pada suatu tempat maupun jumlah lokasi kejadian dalam setahun yaitu sekitar 40% di antara bencana alam yang lainnya Kota Medan merupakan ibu kota Provinsi Sumatera Utara yang berpenduduk 2.279.894 jiwa memiliki luas wilayah 26.510 ha (265,10 km 2 ) atau 3,6% dari luas keseluruhan Provinsi Sumatera Utara (BPS Sumatera Utara, 2019).…”
Section: Pendahuluanunclassified
“…Sistem Informasi Geografis (SIG) merupakan salah satu cara dalam melakukan proses pemetaan, termasuk pembuatan peta daerah rawan banjir. Pemetaan daerah rawan banjir dapat dilakukan secara cepat dengan sistem informasi geografi dengan menggunakan metode tumpang susun atau overlay terhadap parameter-parameter banjir, seperti jenis tanah, curah hujan, dan kemiringan lereng (Nuryanti et al, 2018). Dengan sistem informasi geografi diharapkan akan mempermudah penyajian informasi spasial khususnya yang terkait dengan penentuan tingkat kerawanan banjir sehingga lebih mudah dalam mengidentifikasi daerahdaerah mana saja yang sering menjadi sasaran banjir.…”
Section: Pendahuluanunclassified
See 1 more Smart Citation
“…Selain itu banjir dapat disebabkan oleh limpasan air permukaan (runoff) yang meluap dan volumenya melebihi kapasitas pengairan system drainase atau system aliran sungai. [2] Keberadaan teknologi berbasis system informasi geografis sangat menunjang kebutuhan Analisa wilayah. Sistem Informasi Geografis (SIG) merupakan sistem yang didukung perangkat komputer (hard ware dan soft ware) untuk mengolah, menggabungkan, proses overlay (tumpang susun) dan menyimpan berbagai macam data yang bergeoreferensi sehingga diperoleh kenampakan geografis.…”
Section: Pendahuluanunclassified
“…One of the efforts to minimize the negative impact of flood disasters with the availability of maps of flood-prone areas that can be used for planning, control, and early warning system. Mapping flood-prone areas can be identified quickly through geographic information systems using composed or overlay methods against flood parameters [8]. The map of the danger level of an overflow of the Krueng Langsa river is based on the level of vulnerability zoning.…”
Section: A Zoning Maps Of Flood Hazard Levelsmentioning
confidence: 99%