Pemetaan Kualitas Air Sungai Di Surabaya

Asrori, Muhammad Khadik

doi:10.33005/envirotek.v13i2.127

Cited by 3 publications

(2 citation statements)

References 0 publications

Supporting

Mentioning

Contrasting

Unclassified

Order By: Relevance

“…Berdasar kajian yang dilakukan melalui pengukuran kualitas air dan komunitas ikan di sungai yang menjadi penerima outlet IPAL perusahaan, menunjukan bahwa keragaman ikan disini sedikit dan ukuran ikan hanya kecil, padahal jenis ikan tersebut dapat berkembang besar (19). Sumber pencemaran air tidak hanya dari aktivitas domestik melainkan juga berasal dari industri yang menyebabkan sungai tercemar baik pada parameter fisika maupun kimia (20).…”

Section: Gambar 1 Pemukiman Bantaran DI Daerah Jembatan Perniagaanunclassified

Indek Kualitas Air dan Dampak terhadap Kesehatan Masyarakat Sekitar Sungai Karang Mumus, Samarinda

Pramaningsih,

Yuliawati,

Sukisman

et al. 2023

Jurnal Kesehatan Lingkungan Indonesia

View full text Add to dashboard Cite

Latar belakang: Indeks Kualitas Air (IKA) menunjukan kondisi kualitas air di suatu wilayah berdasarkan status mutu air hasil dari pengukuran parameter fisika, kimia dan bakteriologis suatu perairan baik sungai maupun danau. Aktivitas masyarakat di sekitar Sungai Karang Mumus dari hulu hingga hilir berupa industri tahu tempe, pertanian, peternakan, pemukiman bantaran yang padat, pasar, sebagian terdapat hotel, mall dan Rumah Sakit. Tujuan dari penelitian ini adalah menghitung IKA dan dampak kesehatan masyarakat. Metode: Metode dalam kajian ini menggunakan deskriptif melalui pendekatan kuantitatif yang menghitung IKA dari hasil status mutu air. Parameter kualitas air yang diperiksa antara lain pH, oksigen terlarut (DO), Kebutuhan Oksigen Biologi (BOD), Kebutuhan Oksigen Kimiawi (COD), Padatan Tersuspensi Total (TSS), Nitrat (NO3-N), Total Fosfat (T-Phosphat) dan Fecal Coliform (Fecal Coli). Titik pengambilan sampel dari hulu hingga hilir Sungai Karang Mumus sebanyak 8 titik yaitu Tanah Datar, Waduk Benanga, Gunung Lingai, Jembatan Gelatik, Jembatan S. Parman, Jembatan Perniagaan, Jembatan I dan Jembatan Arif Rahman Hakim. Pada penelitian ini, digunakan metode purposive sampling untuk mengambil sampel responden guna melihat dampak Kesehatan masyarakat yang tinggal di bantaran sungai. Pertimbangan utama dalam metode ini adalah memilih responden yang secara khusus mewakili populasi yang diinginkan. Jumlah responden yang diambil sebanyak 64 orang.Hasil: Hasil penelitian menunjukan bahwa IKA Sungai Karang Mumus masuk kategori kurang dengan 1 lokasi memenuhi, 2 cemar ringan, 4 cemar sedang dan 1 cemar berat. Dampak kesehatan masyarakat yang banyak ditemukan adalah 23,44% (15 orang) menderita diare, 6,25% (4 orang) disentri dan 70,31% (45 orang) iritasi kulit.Simpulan: IKA sungai hendaknya dipertahankan untuk menjaga kualitas air agar memenuhi standar kesehatan dan ekosistem seimbang. Pemerintah, industri dan masyarakat memiliki peran penting dalam melakukan pengendalian pencemaran air. Kondisi sanitasi lingkungan tempat tinggal dan perilaku hidup bersih, sehat di masyarakat sangat mendukung meningkatnya kesehatan masyarakat. ABSTRACT Title: Water Quality Index and Public Health Impacts around Karang Mumus River, SamarindaBackground: The Water Quality Index (WQI) shows the condition of water quality in an area based on the status of water quality as a result of measuring the physical, chemical, and bacteriological parameters of water, both rivers and lakes. Community activities around the Karang Mumus River from upstream to downstream include tofu and tempeh industries, agriculture, livestock, dense suburban settlements, markets, some hotels, malls, and hospitals. The purpose of this study was to calculate the WQI and its public health impact.Method: Method that used in this research is descriptive with a quantitative approach by calculating WQI from the results of water quality status. The water quality parameters examined include pH, dissolved oxygen (DO), Biological Oxygen Demand (BOD), Chemical Oxygen Demand (COD), Total Suspended Solids (TSS), Nitrate (NO3-N), Total Phosphate (T-Phosphate) and Fecal Coliform (Fecal Coli). The sampling points from upstream to downstream of the Karang Mumus River were 8 points are Tanah Datar, Waduk Benanga, Gunung Lingai, Gelatik Bridge, S. Parman Bridge, Perniagaan Bridge, Jembatan I and Arif Rahman Hakim Bridge. The main consideration in this method is to select respondents who specifically represent the desired population. The number of respondents taken as many as 64 people .Result: The results showed that the Karang Mumus River WQI was in the poor category with 1 location satisfied, 2 lightly polluted, 4 moderately polluted, and 1 heavily polluted. The public health impacts that were found were 23,44% (15 people) suffering from diarrhea, 6,25% (4 people) suffering from dysentery, and 70,31% (45 people) skin irritations.Conclusion: River Water Quality Index must be kept to maintain water quality in order to meet Health standards and a balanced ecosystem. Government, industry and society have an important role in controlling water pollution. Sanitation conditions in the living environment, clean and healthy living behavior in the community strongly supports the improvement of public health.

show abstract

Section: Gambar 1 Pemukiman Bantaran DI Daerah Jembatan Perniagaanunclassified

Indek Kualitas Air dan Dampak terhadap Kesehatan Masyarakat Sekitar Sungai Karang Mumus, Samarinda

Pramaningsih,

Yuliawati,

Sukisman

et al. 2023

Jurnal Kesehatan Lingkungan Indonesia

View full text Add to dashboard Cite

show abstract

“…The Brantas River in Surabaya has a large function for human activities, namely as a source of consumption for as many as 2.7 million people for their drinking water needs and industrial production activities. However, due to the many uses of the river, the river becomes polluted by domestic and industrial waste (Asrori, 2021). As much as 29% of the total land area of the Brantas River in Surabaya is dominated by industrial areas so that the input of industrial waste is very large (Budiono et al, 2017).…”

Section: Introductionmentioning

confidence: 99%

Hematological Analysis of Red Bader Fish (Barbonymus altus) as a Biomarker in Assessing Pollution Status in Brantas River, Surabaya, East Java

Anasiru,

Hertika,

Yanuhar

2024

jppipa, pendidikan ipa, fisika, biologi, kimia

View full text Add to dashboard Cite

The Brantas River has many functions for both humans and the aquatic organisms in it. The type of fish that is often found in the Brantas River in Surabaya is the red bader fish (Barbonymus altus). Hematology is a sensitive parameter and can be used as a marker in assessing water conditions. The aim of this research is to analyze the hematological profile of red bader fish (Barbonymus altus) to assess the condition of the Brantas River, Surabaya. The research was carried out at 3 locations on the Brantas River in Surabaya with 3 sampling times with an interval of 1 month starting in January – March 2022. The parameters observed were water quality (temperature, TSS, TDS, pH, DO, BOD, ammonia and heavy metals Hg) and hematological parameters (erythrocytes, hemoglobin, hematocrit, leukocytes and micronuclei). Analysis of the relationship between water quality parameters and hematology using the Correspondence Correlation Analysis (CCA) method. The results show that there are water quality parameters that do not meet quality standards and there are abnormal hematological parameters. CCA analysis shows that there is a correlation between water quality and hematological parameters with moderate concentrations (erythrocytes, hemoglobin and hematocrit) and strong concentrations (leukocytes and micronuclei).

show abstract

Analisis Persepsi Masyarakat tentang Air Bersih dan Kualitas Air di Desa Ibul Besar III

Rosyada,

Ardillah,

Oktivaningrum

et al. 2024

J Keskom

View full text Add to dashboard Cite

Pencemaran air permukaan maupun air tanah di akibatkan oleh berbagai aktivitas manusia di sekitarnya. Masyarakat Desa Ibul Besar III mengalami kesulitan akses sanitasi layak karena masih menggunakan air sungai sebagai sumber air bersih utama. Kondisi air sungai setempat dari segi kualitas tampak keruh dan tidak memenuhi Baku Mutu Lingkungan (BML), sehingga berisiko menimbulkan gangguan penyakit seperti diare, infeksi kulit, dsb. Penelitian ini bertujuan menganalisis persepsi masyarakat tentang air bersih dan kualitas air bersih di Desa Ibul Besar III. Desain penelitian menggunakan pendekatan kualitatif melalui metode wawancara mendalam. Penentuan informan dilakukan dengan metode purposive sampling yaitu sebanyak 8 orang. Hasil menunjukkan bahwa persepsi masyarakat menggunakan air sungai sebagai sumber air bersih utamanya karena tidak ada sumber lain yang dapat digunakan. Masyarakat setempat menyebutkan air sungai hanya layak digunakan untuk mandi dan mencuci. Upaya pengolahan air bersih yang dilakukan beberapa masyarakat sebelum menggunakan air sungai dengan menambahkan kaporit dan upaya pengendapan. Berdasarkan hasil uji kualitas air, parameter suhu, bau, TDS, e.coli dan total coliform memenuhi standar BML, sedangkan pH, warna, dan kekeruhan tidak memenuhi standar BML. Diperlukan penyediaan sarana dan prasarana penunjang ketersediaan dan upaya pengolahan seperti media filtrasi air sederhana dari pemerintah desa guna memperoleh air bersih memenuhi standar BML yang ditetapkan.

show abstract

Pemetaan Kualitas Air Sungai Di Surabaya

Cited by 3 publications

References 0 publications

Indek Kualitas Air dan Dampak terhadap Kesehatan Masyarakat Sekitar Sungai Karang Mumus, Samarinda

Indek Kualitas Air dan Dampak terhadap Kesehatan Masyarakat Sekitar Sungai Karang Mumus, Samarinda

Hematological Analysis of Red Bader Fish (Barbonymus altus) as a Biomarker in Assessing Pollution Status in Brantas River, Surabaya, East Java

Analisis Persepsi Masyarakat tentang Air Bersih dan Kualitas Air di Desa Ibul Besar III

Contact Info

Product

Resources

About