Ekosistem lamun adalah tumbuhan berbunga yang hidup di perairan laut dangkal memiliki peran untuk mengurangi gelombang, menstabilkan substrat sehingga mengurangi kekeruhan, menjebak zat hara dan menjadi tempat bertelur, memijah, serta tempat bermain biota laut. Penelitian tentang sebaran dan tutupan lamun secara spasial telah dilakukan di Pulau Dua Kecamatan Enggano Provinsi Bengkulu. Tujuan dari penelitian ini adalah mengetahui luas sebaran, persentase tutupan lamun secara spasial serta mengukur akurasi peta sebaran dan tutupan lamun menggunakan citra satelit Sentinel-2. Citra yang digunakan telah dilakukan koreksi atmosferik dan koreksi kolom air. Titik pengamatan lapangan diambil sebanyak 124 titik yang disetiap titiknya diletakkan 1 transek kuadrat 10 x 10 m yang di dalamnya terdapat 9 transek kuadrat berukuran 1 x 1 m diletakkan lurus di tengah-tengah transek 10 x 10. Setiap titik pengamatan diambil titik koordinatnya diamati persen tutupan lamun. Hasil analisis data lapangan didapatkan 5 jenis lamun yaitu jenis Enhalus acoroides, Thalassia hemprichii, Syringodium isoetifolium, Cymodocea serrulata, Cymodocea rotundata. Terdapat empat kategori kepadatan lamun dari hasil klasifikasi citra, yaitu lamun jarang, lamun sedang, lamun padat dan lamun sangat padat. Analisis Citra Sentinel-2 di perairan Pulau Dua, Kecamatan Enggano, Provinsi Bengkulu menunjukan total luasan lamun sebesar 113,83 ha yang tersebar secara acak di seluruh perairan Pulau Dua dengan tutupan sangat padat 10,23ha (8,98%), lamun padat 31,23 ha (27,44%), lamun sedang 34,17 (30,03%), lamun jarang 38,20 ha (33,55%). Uji akurasi dari perbandingan hasil klasifikasi dan data lapangan (ground truth) mendapat hasil akurasi total sebesar 90%.