Pemikiran Foucault Dan Baron: Kekuasaan Dan Pengetahuan Dalam Pendidikan Dan Bahasa

Abstract

Artikel ini membahas mengenai pemikiran yang diajukan oleh dua toloh filsuf yang berbeda, yakni Foucault tentang kekuasaannya dan juga Bacon tentang kuasa pengetahuannya. Menggabungkan pemikiran kedua tokoh filsuf tersebut dapat ditarik korelasi antara bagaimana sebuah kuasa mampu mendefinisikan ilmu pengetahuan dan juga bagaimana ilmu pengetahuan mendatangkan kekuasaan. Artikel ini ditulis dengan studi kepustakaan dan berfokus pada bagaimana pemikiran ala dua tokoh tersebut dapat terbentuk dan bagaimana wujudnya serta dengan contoh kasus pada bidang pendidikan khususnya sejarah dan juga ilmu kebahasaan. Mempelajari filsafat dapat merumuskan bagaimana kekuasaan dan ilmu pengetahuan dapat dikaji begitu pula dengan artikel ini yang berusaha untuk mengkaji antara ilmu pengetahuan, bahasa, dan bagaimana sebuah kuasa mengekang kedua hal tersebut. Pendidikan merupakan hal universal, namun hal tersebut tidak dapat dicapai tanpa adanya kekuasaan, begitu pula dengan pengetahuan.

Mutazilah : Diantara Kebebasan Berfikir Dan Kehendak Tuhan

“…(Latif, 2023) Teologi menjadi suatu persoalan yang tidak bisa dilepaskan dari aspek ketuhanan dan menjadi persolaan yang terus menjadi bahan diskusi Panjang karena telah menjadi fitrah bagi setiap manusia. (Pratama & Sumantri, 2022) Kondisi social politik manusia yang terus berubah mengakibatkan perubahan yang mendasar pada interpretasi teks pada persoalan teologi ini. Sehingga jamak terlihat perbedaan perbedaan di Masyarakat terkait pandangan teologi islam ini.…”

“…Perkembangan yang terjadi terus bejalan dalam pembahasannya masing-masing pada aspek peranan dan akal manusia. (Pratama & Sumantri, 2022) Dalam perkembangan Sejarah, kita akan melihat bagaimana perpecahan pada umat islam Sebagian besar dipengaruhi oleh perbedaan pandangan pada persoalan substansi agama.…”

Analysis of Islamic Education Objectives and Curriculum in the Perspective of Harun Nasution & Fazlur Rahman

“…Melihat fenomena yang terjadi saat ini, membuat penulis tertarik untuk mengkaji dan melihat lebih detail lagi mengenai pendidikan Islam dari perspektif Harun Nasution dan Fazlur Rahman. Di mana diskursus mengenai pemikiran Harun Nasution yang merupakan tokoh nasional, tentu begitu menarik dan disandingkan dengan Fazlur Rahman (Pratama & Sumantri, 2022). Apakah dapat diaplikasikan konsep yang ditawarkan dari Harun Nasution dan Fazlur Rahman difase perkembangan teknologi yang begitu cepat.…”

Reinterpretasi Kebun Anggur Nabot dalam 1 Raja-raja 21:1-29 melalui Pendekatan Postkolonial Naratif Kritis

“…Tidak dapat diabaikan bahwa melalui lembaga, relasi masyarakat, bahkan antar personal pun tersebar kekuasaan satu dengan yang lain, baik secara negatif maupun positif. Kuasa ada dimanamana selama terdapat struktur dan relasi antar manusia (Pratama, 2021).…”