Penelitian ini bertujuan untuk melanjutkan penelitian tentang perspektif Moh. Sjafei dalam konsep pendidikan yang bertujuan membangun jiwa merdeka di Ruang Pendidik INS Kayutanam. Konsep pendidikan merdeka diaktualisasikan dalam taksonomi pembelajaran merdeka dan aliran filsafat pendidikannya. Istilah taksonomi pembelajaran itu sendiri lebih populer digunakan oleh Bloom sejak tahun 1956. Namun, jauh sebelum itu, sejak tahun 1926, praktik dan konsepnya telah dikenalkan oleh Moh. Sjafei melalui ruang pendidikan INS Kayutanam. Metode penelitian yang digunakan dalam kajian ini adalah metode penelitian kualitatif dengan jenis penelitian studi pustaka. Penelitian ini menemukan bahwa terdapat tiga dimensi taksonomi pembelajaran Moh. Sjafei, yaitu dimensi otak, hati, dan tangan. Dimensi otak memiliki beberapa tingkatan, yaitu mulai dari inzicht (memberikan pemahaman), habits (pembiasaan), inovasi, dan produsir (mencipta). Sedangkan dimensi hati melingkupi kesenian, keagamaan, dan kemasyarakatan. Selanjutnya, dimensi tangan melingkupi pembelajaran keterampilan yang dapat memerdekakan jiwa siswa. Ketiga bagian ini harus seimbang dan diterapkan dalam proses pembelajaran. Sedangkan filsafat pendidikan sebagai dasar dari konsep taksonomi Sjafei adalah filsafat pragmatisme.