Program keluarga berencana merupakan salah satu kebijakan pemerintah untuk mengatur pertumbuhan penduduk di Indonesia. Untuk mendukung hal tersebut pemerintah membuat pelayanan kontrasepsi yang merupakan salah satu jenis layanan program keluarga berencana. Banyak sekali faktor-faktor yang mempengaruhi akseptor dalam memilih alat kontrasepsi yang sesuai, diantaranya adalah faktor ekonomi, kesehatan dan lain sebagainya. Hal ini menjadikan tidak semua alat kontrasepsi cocok digunakan oleh akseptor. Oleh karena it perlu dibuat sebuah sistem untuk membantu akseptor ketika memilih alat kontrasepsi yang digunakan. Metode Fuzzy Inference System merupakan salah satu algoritma yang bisa digunakan untuk membantu pengambilan keputusan. Parameter yang digunakan untuk fungsi keanggotaan fuzzy dalam penelitian ini adalah umur, frekuensi sanggama, status kesehatan, efektivitas, harga, dan jangka waktu. hasil perhitungan korelasi spearman didapatkan nilai korelasi 0,606, sehingga menurut tabel korelasi spearman hasil korelasinya termasuk kategori kuat, sehingga dapat digunakan untuk membantu merekomendasikan pemilihan alat kontrasepsi yang sesuai untuk masing-masing akseptor.