Pemakaian bahan bakar fosil yang meningkat setiap tahunnya dan persediaan bahan bakar fosil yang terbatas menyebabkan kenaikan gas emisi rumah kaca sehingga menimbulkan perubahan iklim, untuk itu diperlukan pengembangan energi alternatif. Pemanfaatan biomassa sabut kelapa dan serbuk gergaji menjadi briket sebagai solusi pengembangan energi alternatif. Biomassa memiliki sifat dapat diperbaharui, lebih ramah lingkungan, serta sebagai upaya pemanfaatan hasil hutan dan pertanian. Penelitian ini bertujuan yaitu untuk mengetahui pengaruh penggunaan rasio perekat terhadap karakteristik fisik briket meliputi kadar air, abu, kadar zat mudah menguap dan fixed carbon dan uji produk berupa karakteristik pembakaran meliputi waktu pembakaran dan laju pembakaran. Bahan baku berupa sabut kelapa dan serbuk gergaji kayu campuran. Variabel yang digunakan yaitu rasio penggunaan perekat tepung tapioka 20%, 30%, 40%, 50%, 60% dan perbandingan campuran bahan baku sabut kelapa dan serbuk gergaji campuran 30%:70%. Hasil penelitian karakteristik fisik kadar air terendah sebesar 4,84%, kadar karbon tertinggi sebesar 87,96%, zat menguap terendah sebesar 6,06%, kadar abu terendah sebesar 0,34%, dan karakteristik pembakaran meliputi nilai laju pembakaran tertinggi 0,236 gr/menit pada rasio perekat 40% dan 60%, waktu pembakaran paling lama 108 menit. Karakteristik fisik briket yang dihasilkan sudah sesuai SNI 01-6235-2000 briket arang kayu. Hasil karakteristik laju pembakaran berbanding terbalik dengan waktu pembakaran yaitu tingginya nilai laju pembakaran menyebabkan semakin singkat waktu pembakaran, sedangkan semakin besar rasio perekat semakin tinggi laju pembakaran serta semakin pendek waktu pembakaran.