2018
DOI: 10.32938/sc.v3i04.464
|View full text |Cite
|
Sign up to set email alerts
|

Penampilan Hasil Gabah dan Karakter Agronomi Padi Hibrida di Bantul, Yogyakarta

Abstract: Penelitian tentang penampilan hasil gabah dan karakter agronomi padi hibrida pada lahan sawah berpengairan teknis, di Bantul, Yogyakarta untuk lima varietas padi hibrida yaitu Hipa 8, Hipa 9, Hipa Jatim 2, Hipa 18 dan Hipa 19 dilaksanakan di Sonopakis, Bantul, Yogyakarta selama musim kemarau (MK) 2015. Bibit berumur 15 hari dengan satu bibit per lubang ditanam secara jajar legowo (tajarwo) 4:1, jarak tanam 25 x 12,5 x 50 cm, dengan 256.000 populasi tanaman. Luas plot per varietas adalah 2000 m2. Varietas terse… Show more

Help me understand this report

Search citation statements

Order By: Relevance

Paper Sections

Select...
2
1
1
1

Citation Types

0
1
0
4

Year Published

2020
2020
2023
2023

Publication Types

Select...
5

Relationship

0
5

Authors

Journals

citations
Cited by 5 publications
(5 citation statements)
references
References 0 publications
0
1
0
4
Order By: Relevance
“…Kebutuhan beras sebagai bahan pangan utama Indonesia terus meningkat seiring dengan pertumbuhan penduduk yang terus meningkat dari tahun ketahun. Sebagian besar produksi padi nasional masih berfokus pada lahan sawah sedangkan lahan sawah setiap tahunnya telah mengalami penyusutan dikarenakan alih fungsi lahan, (Zhang dkk, 2013;Sutaryo dan Pamungkas 2019).…”
Section: Pendahuluanunclassified
“…Kebutuhan beras sebagai bahan pangan utama Indonesia terus meningkat seiring dengan pertumbuhan penduduk yang terus meningkat dari tahun ketahun. Sebagian besar produksi padi nasional masih berfokus pada lahan sawah sedangkan lahan sawah setiap tahunnya telah mengalami penyusutan dikarenakan alih fungsi lahan, (Zhang dkk, 2013;Sutaryo dan Pamungkas 2019).…”
Section: Pendahuluanunclassified
“…Penanaman bibit padi Ciherang dilaksanakan setelah umur 18 hari di persemaian (Sasmita dan Hardiastuti, 2017). Jumlah bibit yang ditanam per lubang adalah 1 bibit (Sutaryo dan Pamungkas, 2017). Perlakuan sistem tanam Jajar legowo 2:1, 4:1 dan 6:1 berbeda hanya pada baris tanaman yang dikosongkan arah barat-timur.…”
Section: Metode Penelitianunclassified
“…Bobot gabah sangat dipengaruhi oleh kondisi setelah pembungaan seperti jumlah daun, tersedianya fotosintat dan cuaca. Hal ini akan mempengaruhi jumlah karbohidrat yang dihasilkan dari proses fotosintesis dan akan mempengaruhi bentuk dan ukuran gabah, (Sutaryo dan Samaullah, 2007). Gabah berbentuk lonjong dan berukuran besar akan mempunyai bobot yang lebih tinggi dibandingkan dengan gabah yang berbentuk bulat dan berukuran kecil, (Diptaningsari, 2013).…”
Section: Bobot 1000 Bijiunclassified