2019
DOI: 10.35315/bb.v14i1.6720
|View full text |Cite
|
Sign up to set email alerts
|

Penanaman Nilai Kebangsaan Untuk Pembentukan Karakter Anak Usia Dini Melalui Cerita Perjuangan Pahlawan Perempuan Nasional Indonesia

Abstract: Pendidikan Karakter merupakan tujuan dari diimplementasikannya KBK pada tahun 2006 dan menjadi K13 pada tahun 2013. Pemerintah menekankan tujuan akhir pendidikan mulai dari jenjang PAUD hingga PT yaitu mencetak SDM Indonesia yang berkarakter. Tujuan akhir ini dapat dicapai melalui berbagai macam jenis pembelajaran sehingga semua siswa akan mendapatkan pengalaman belajar sesuai dengan yang telah diajarkan baik di dalam kelas maupun di luar kelas. Berbagai macam metode pembelajaran juga juga penting untuk dilaks… Show more

Help me understand this report

Search citation statements

Order By: Relevance

Paper Sections

Select...
2
1

Citation Types

0
1
0
2

Year Published

2021
2021
2022
2022

Publication Types

Select...
2
1

Relationship

0
3

Authors

Journals

citations
Cited by 3 publications
(3 citation statements)
references
References 0 publications
0
1
0
2
Order By: Relevance
“…Penelitian lain dipaparkan Widyaningrum dan Yulistiyanti mengenai penanaman nilai kebangsaan melalui cerita pahlawan perempuan Nasional Indonesia. Kegiatan ini juga dapat menginternalisasikan nilai-nilai dalam cerita pada diri anak (Widyaningrum & Yulistiyanti, 2019). Terakhir, oleh Yeni Rachmawati dan Aan Komariah (2016) dengan judul "Promote The Vision of "Jati Diri" (Core Identities) on Education" yang merumuskan Jati Diri dalam 3 aspek yaitu: Jati Diri Nasional, Wilayah, dan Individu yang dapat dikembangkan dalam pendidikan sehingga menunjukkan keunikan manusia sebagai individu maupun bagian dari suatu bangsa.…”
Section: Pendahuluanunclassified
“…Penelitian lain dipaparkan Widyaningrum dan Yulistiyanti mengenai penanaman nilai kebangsaan melalui cerita pahlawan perempuan Nasional Indonesia. Kegiatan ini juga dapat menginternalisasikan nilai-nilai dalam cerita pada diri anak (Widyaningrum & Yulistiyanti, 2019). Terakhir, oleh Yeni Rachmawati dan Aan Komariah (2016) dengan judul "Promote The Vision of "Jati Diri" (Core Identities) on Education" yang merumuskan Jati Diri dalam 3 aspek yaitu: Jati Diri Nasional, Wilayah, dan Individu yang dapat dikembangkan dalam pendidikan sehingga menunjukkan keunikan manusia sebagai individu maupun bagian dari suatu bangsa.…”
Section: Pendahuluanunclassified
“…Putri (2020: 25) menjelaskan bahwa dengan membacakan cerita pada anak, anak mampu mengasah kreativitas dan meningkatkan minat baca anak. Selain itu, Gusmayanti (2018) juga pernah melakukan penelitian secara kuantitatif terkait dengan pengaruh minat membaca cerita pahlawan pada hasil pengajaran dan juga penelitian kualitatif yang dilakukan oleh Widyaningrum & Yulistiyanti (2019) yang melakukan penelitian terkait dengan penanaman nilai kebangsaan untuk pembentukan karakter anak usia dini melalui cerita perjuangan pahlawan perempuan nasional Indonesia. Dari uraian penelitian tersebut dapat dikatakan bahwa media cerita pahlawan sudah digunakan untuk mengetahui pengaruh dari cerita pahlawan pada hasil pengajaran dan juga media cerita pahlawan sebagai penanaman nilai kebangsaan dan karakter siswa.…”
Section: Pendahuluanunclassified
“…One that still produces batik traditionally until now is the Go Tik Swan batik house. (Figure 1) Panembahan Hardjonegoro or Go Tik Swan is known as the creator of Batik Indonesia (Widyaningrum 2018). Batik Indonesia has the characteristics of bright colors typical of the coastal batik combined with symbolic motifs of the Javanese Keraton or a combination of the opposite.…”
Section: The Go Tik Swan Batik Workhopmentioning
confidence: 99%